Mohon tunggu...
Rakha Gurand
Rakha Gurand Mohon Tunggu... Human Resources - WNI

Halo.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Samudera

14 Desember 2017   19:08 Diperbarui: 14 Desember 2017   19:24 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Milik siapa ini linang mata

Yang mendidih. Setelah silam hari menggelegak murka

Samudera apa yang hendak dibuat air mata

Sementara linang makin candu menghisap cerutunya?

Dan bayang siapa yang terpelanting jauh

Menimpa samudera, mencerai-berai gelombang

Menempa dadamu, menjelma palung.

Andai kau dekap saja sauh pesiar di pesisir

Yang liar berlayar di gelombang musim taufan

Dan paling pandai memangkas pendar fajar,

Membantai laut di ufuk fajar.

Tak akan mungkin kau takluk

Dan tenggelam.

Mati,

Di sela-sela karang.

Yogyakarta, 14 Desember 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun