Mohon tunggu...
Gura Malem
Gura Malem Mohon Tunggu... -

petani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Parikan Pantun Bahasa Jawa

2 November 2011   22:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:08 6166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Parikan juga sering digunakan sebagai media kritik atas situasi sosial-politik yang terjadi, biasanya dengan unsur komedi. Dengan kata lain, ia menjadi cerminan dari kondisi sosial yang ada di sekitar kita. Kritik-kritik bernada segar dalam parikan tersebut, biasa kita temukan dalam kesenian ludruk khas Jawa Timur.
Seorang seniman ludruk dalam pentas ludruk yang masih murni, diharuskan memiliki kemampuan membuat parikan-parikan segar dan menghibur selama dua jam nonstop. Pemahaman dan kejelian melihat situasi sosial dan meraciknya menjadi barisan-barisan kalimat indah dalam parikan adalah keahlian yang mutlak dituntut dari seorang seniman ludruk.
Awalnya, dia akan menghapal 3-4 parikan yang sudah disusun sebelum pertunjukan dimulai. Kemudian, parikan-parikan berikutnya murni muncul dari improvisasi dan spontanitas. Itulah yang menjadikan kesenian ludruk selalu segar dan tidak membosankan.
Ciri-Ciri Parikan
Semua orang bisa membuat parikan asal memenuhi ciri-ciri parikan seperti berikut ini.
Ada ikatan gatra atau satuan baris.
Memiliki gatra purwaka, yaitu bagian isi atau inti.
Memiliki guru gatra, yaitu aturan mengenai jumlah baris pada setiap bait.
Memiliki guru lagu, yaitu aturan mengenai rima akhir.
Memiliki guru wilangan, yaitu aturan jumlah suku kata pada setiap bait.
Berikut ini beberapa contoh pantun Jowo yang populer.
Wajik klethik, gula Jawa
luwih becik wong prasaja


Manuk emprit nggawa kawat ing wit waru
Dadi murid, kudu hormat marang guru
Berikut adalah tambahan contoh parikan pantun bahasa jowo buat anda
Sumber : http://konsultasisawit.blogspot.com/2011/11/contoh-parikan-pantun-bahasa-jawa.html
Teman - teman ada yang punya pantun bahasa jawa, kalau ada silahkan berbagi di kolom komentar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun