Partai nya Muhaimin secara mengejutkan mendulang suara yang cukup besar hingga menempati peringkat 5 nasional. Itu tidak terlepas dengan niat muslihat sang ketua umum untuk menjual 3 capres pilhan nya kepublik sekaligus, dan itu ternyata berhasil. Namun niat meminang capres pilihan kayaknya berjalan setengah hati ketika justru sang capres nya berjualan setengah mati menjual diri.
Walaupun perubahan politik begitu masif terjadi, ternyata ending yang dibuat ponakan Gusdur mencapai klimaks nya. Entah itu komunikasi yang mentok atau cara nya yang tanpa pengertian, sicapres 'raja dangdut' putuskan kerja sama. Begitu pula capres 'mantan pengadil konstitusi' digadang-gadang anak biologis NU juga ikut semaput, keputusan tetap ditangan Muahaimin. Ketika capres 'mantan wapres' di daulat kembali jadi wapres, jelas lah itu merupakan deal lama yang tertunda dari pihak Jokowi.
Jadilah Muhaimin membawa berjalan dengan 1 gerbong tetangga milik "Beringin" sejati nya yang punya, ironis nya capres 'mantan pengadil konstitusi' dilirik menempati ketua tim-ses Prabowo, raja dangdut dimana tempat mu ? yang jelas PKB musuhku. Tugas berat menanti 47 anggota dpr PKB, ramenya 34 orang berada hanya dipulau jawa.
Semoga gerbong kosong jalan nya kencang, semoga gerbong kosong muatan nya isi ditengah jalan. Gus Min ...oh Gus Min :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H