Janjian di Kota Samarra Suatu pagi, di sebuah pasar kota Baghdad seorang pembantu setia yang diutus saudagarnya berbelanja beberapa keperluan melihat suatu sosok yang menggetarkan hatinya di tengah keramaian. Seseorang yang entah kenapa terlintas di pikirannya sebagai malaikat kematian. Tiba-tiba malaikat kematian itu menatap lekat ke arahnya dan melambaikan tangan. Melihat hal ini, orang ini tambah ketakutan, ia tidak jadi berbelanja dan lari sekencang mungkin ke rumah majikannya. Sampai di sana ia menceritakan kejadian ini pada sang juragan serta memohon-mohon agar sang juragan sudi meminjamkannya seekor kuda. "Dengan kuda itu saya akan pergi ke kota Samarra yang jauh, sehingga malaikat itu tidak akan bisa mencari saya,"  lanjutnya. Sang majikan yang berhati mulia meluluskan permohonan abdinya dan meminjamkannya kuda terbaiknya. Dengan segera pelayan itu kemudian memacu sang kuda sekencang mungkin ke arah Samara. Karena penasaran, sang saudagar kemudian akhirnya pergi ke pasar juga. Di sana ia melihat sosok seperti seperti yang digambarkan pelayannya dan mendekatinya. "Apakah engkau malaikat kematian?," tanyanya. "Ya, benar. Ada apa?," sahut sang malaikat. "Pembantuku melihatmu tadi dan ia begitu ketakutan karena kamu melambaikan tangan kepadanya. Kenapa kamu menakuti-nakuti dia?" tanya sang saudagar. Malaikat kematian menjawab,"Tidak, aku tidak menakut-nakutinya. Aku hanya kaget kenapa kami sudah bertemu di Baghdad, sebenarnya aku ada janji untuk menjemput dia di kota Samarra nanti malam." == retold by  G. Suyasa Pernah juga dimuat diweb lama saya:  http://www.geocities.com/balialma yang sudah non aktif..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H