Kalifah mengangkat Mullah Nasrudin sebagai seorang penasehat istana setelah mendengar kabar tentang kebijaksanaannya. Kemudian sang Mullah hanya diperkenankan meninggalkan istana jika mendapat persetujuan Kalifah. Nasrudin menjadi jemu dan merasa tersiksa dengan berbagai pertanyaan yang diajukan kepadanya, seperti dalam kasus berikut ini:
“Nasrudin kamu seseorang yang memiliki banyak pengalaman”, kata seorang pembesar.”Tahukah kamu obat untuk sakit mata? Aku bertanya padamu karena aku sangat menderita karenanya.”“Ijinkan aku berbagi pengalaman denganmu,”kata Nasrudin. “ Suatu kali aku menderita sakit gigi, dan sakitnya baru hilang setelah aku mencabutnya. “
==
Disadur G. Suyasa dari : Sacarte del Ojo Dolorido
Cerita ini pernah saya muat juga di web geocities.com/balialma yang sudah non aktif
*sumber gambar: taringa.net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H