Mohon tunggu...
Guntur Suyasa
Guntur Suyasa Mohon Tunggu... -

Saya pencinta tanaman, sejarah, filsafat,olahraga dan komik. Profesi saya pemandu wisata untuk wisatawan Prancis. Lahir di Bali, dan pernah tinggal lama di Yogyakarta. Suka menulis terutama saat musim "low season" pariwisata. Berlatih Yoga dan Chi Kung untuk kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cerita Spiritual: Pergi Jauh ke Lasha

2 Januari 2011   07:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12939540061435669755

Jaman dahulu kala, di Tibet, seorang wanita tua duduk di pinggir jalan menuju kota suci Lasha nun jauh tinggi. Seekor kuda yang ditunggangi seorang lelaki berpacu kencang menujunya. “Bunda, berapa jauh lagi kota Lasha?” “Masih jauh, sangat jauh,”jawab wanita tua,”Engkau takkan bisa sampai sebelum gelap.” Lelaki itu membedal kudanya, lari sekencang mungkin. Beberapa lama kemudian, seorang bocah lelaki di atas punggung seekor yak datang, selangkah demi selangkah. “Nenek, berapa jauh lagi kota Lasha?” “Masih jauh, sangat jauh,”jawab wanita tua,”Engkau bisa sampai sebelum gelap.” Lalu bocah itu menepuk pelan yaknya, meneruskan perjalanan, selangkah demi selangkah. Sang bocah pelan-pelan mendaki sebuah lereng yang terjal, dingin bersalju, dan berangin kencang. Ia pikir angin akan menerbangkannya. Ia pikir ia akan tersesat di salju. Ia pikir gelap akan datang dan ia takkan pernah bisa sampai di kota suci Lasha. Tapi ia tetap meneruskan perjalanan selangkah demi selangkah. Lalu ia mendapati seekor kuda yang terjatuh beserta penunggangnya. Mereka berpacu begitu kencang, hinga tak mampu lagi berlari. Mereka terbaring mendengkur. Sang bocah ingin berbaring juga. Tapi ia menepuk yaknya dengan lembut dan meneruskan perjalanan. Lalu di kerdip terakhir matahari sore, didengarnya suara terompet tanduk memanggil. Didengarnya suara genta dan genderang. Akhirnya, selangkah demi selangkah, ia akan segera tiba di kota suci Lasha. retold by G. Suyasa catatan: Yak = sejenis binatang mamalia dari keluarga kerbau yang berbulu tebal, berbadan gempal kuat yang dipakai bangsa Asia Tengah sebagai hewan ternak, penghasil susu, dan di Tibet dipakai juga sebagai hewan tunggangan/angkutan Cerita ini dulu saya muat di web www.geocities.com/balialma yang sudah mati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun