Mohon tunggu...
Guntur Suyasa
Guntur Suyasa Mohon Tunggu... -

Saya pencinta tanaman, sejarah, filsafat,olahraga dan komik. Profesi saya pemandu wisata untuk wisatawan Prancis. Lahir di Bali, dan pernah tinggal lama di Yogyakarta. Suka menulis terutama saat musim "low season" pariwisata. Berlatih Yoga dan Chi Kung untuk kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Gajah dan Lalat

8 Mei 2015   20:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:14 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari seekor gajah sedang berdiri memetik dedaunan dari sebuah pohon. Seekor lalat kecil terbang mendekatinya, melayang-layang dan berdengung di dekat telinganya. Sang gajah mengusirnya pergi dengan lambaian telinganya yang lebar. Sang lalat datang dan datang kembali, sang gajah terus mengusirnya pergi. Hal terus berulang. Akhirnya gajah itu bertanya kepada lalat,"Mengapa engku begitu gelisah dan berisik? Kenapa kau tidak bisa diam sejenak di suatu tempat"

Sang lalat menjawab,"Aku tertarik dengan apa saja yang kulihat, dengar, atau cium. Panca indraku, segala sesuatu yang terjadi di sekelilingku, selalu menarik perhatianku ke segala arah, dan aku tak dapat menahannya. Apakah rahasiamu kenapa engkau bisa tenang dan sentosa?"

Sang gajah berhenti makan dan menjawab,"Lima indraku tidak menguasai perhatianku. Aku mengendalikan atensiku, dan bisa mengarahkannya kemanapun yang aku hendaki. Ini membantuku untuk mencurahkan diri kepada apa yang aku lakukan, sehingga pikiranku terfokus dan tenang. Ketika sedang makan, aku makan dengan penuh perhatian. Dengan demikian, aku menikmati makananku dan mengunyahnya dengan baik. Aku mengendalikan perhatianku dan bukan sebaliknya, dan ini membantuku tetap tenang."

==

disadur g dari http://www.successconsciousness.com/

gambar dari http://pennylayne.files.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun