Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jika Pagi adalah Pengharapan

3 Oktober 2020   06:49 Diperbarui: 3 Oktober 2020   07:22 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kisahikmah.com

Jika pagi adalah pengharapan, tentang sesuatu yang selama ini terlanjur terucap dalam setiap doa. Aku mau angin tidak saja sekedar bertiup ataupun berhembus ke daun-daun. Biarkan saja mataku menatap, helai demi helai yang jatuh dan gugur merebah itu. Agar rasaku bisa tahu, seperti apa makna kesempurnaan semestinya.

Seharusnya tak perlu hadir perdebatan di antara kita, saat gugurnya adalah keharusan dan kita sepakati itu. Sebab, hanya akan melukai pagi serta menghambur-hamburkan harapan.

Lalu untuk apa doa-doa itu ada, kalaupun akhirnya kita tak pernah bisa meresapi dan menerima kenyataannya.

Jika pagi adalah pengharapan. Memintalah dalam doa tentang semua kebaikan. Kemudian terimalah kenyataanmu dengan segala rasa yang sama.

Sinjai, 3 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun