Jika pagi adalah pengharapan, tentang sesuatu yang selama ini terlanjur terucap dalam setiap doa. Aku mau angin tidak saja sekedar bertiup ataupun berhembus ke daun-daun. Biarkan saja mataku menatap, helai demi helai yang jatuh dan gugur merebah itu. Agar rasaku bisa tahu, seperti apa makna kesempurnaan semestinya.
Seharusnya tak perlu hadir perdebatan di antara kita, saat gugurnya adalah keharusan dan kita sepakati itu. Sebab, hanya akan melukai pagi serta menghambur-hamburkan harapan.
Lalu untuk apa doa-doa itu ada, kalaupun akhirnya kita tak pernah bisa meresapi dan menerima kenyataannya.
Jika pagi adalah pengharapan. Memintalah dalam doa tentang semua kebaikan. Kemudian terimalah kenyataanmu dengan segala rasa yang sama.
Sinjai, 3 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H