Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pada Perih, Dompet Lusuh, dan Tatapanmu

22 September 2020   22:40 Diperbarui: 22 September 2020   22:45 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com

Tulang rusukku..

Ada rasa perih mengiris sepotong nuraniku, tatkala dompet lusuhku semakin mengerut dan tak mampu menyelesaikan persoalan bumbu dapurmu. Meskipun matamu adalah tatapan ketegaran, namun aku tahu, banyak lara yang kau rahasiakan di situ.

Kau lalu menatapku malam tadi. Tatapan yang masih sama, kala pertama kita jumpa. Tatapan yang seakan meyakinkanku tentang cinta, tentang sayang, tentang rindumu yang tak pernah berubah. Namun, rasa bersalah tetap saja mengoyak rasaku. 

Tulang rusukku...

Ketahuilah, bahwa kekuranganku telah mengajariku, soal bagaimana menghargaimu. Walaupun kau dan aku tahu, semua itu tidaklah cukup menutupi keinginanmu. Tapi sampai hari ini aku tetap yakin, bahwa suatu saat nanti semua pasti akan berlalu.

Percayalah..

Sinjai, 22 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun