Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Agar Aku Terbiasa

10 September 2020   09:18 Diperbarui: 10 September 2020   09:12 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : smartekselensia.net

Kuterjemahkan jejakmu bersama malam yang kehilangan bintang. Kuabadikan di atas lembaran-lembaran kertas kegelisahan, yang kutulis dengan tinta keresahan. 

Kubiarkan itu selalu. Agar aku terbiasa. Sebab aku belum mampu menghapus warnamu, sampai hari ini. Walaupun aku tahu itu menyiksa. 

Lalu, suara-suara lengang menggelinding di kepalaku. Bergerak dan berpendar. Hanya ada nama dan senyum mengusik di situ, dan itu kamu.

Malam larut. Seperti aku yang juga semakin larut. Tentang wajah, tentang rambut, tentang janji. Dan aku masih di sini. Dengan sepi yang mulai letih, bersama terjemahan jejak di atas lembaran-lembaran kertas yang semakin gelisah.

Sinjai, 10 September 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun