Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebenarnya Kita Bisa

9 September 2020   13:33 Diperbarui: 9 September 2020   13:27 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : liputan6.com

Aku masih ingat hari itu. Sepasang mata penuh harap, menatap layar pada kotak unik di depannya. Dengan debar diselingi cemas sejak kemarin. Nyaris tanpa kedip, sepasang mata itu menanti lahirnya sebuah sejarah yang tertunda. 

Pertandingan tetap berlangsung. Tak ada tiki-taka, tak juga ada total football. Yang ada adalah pola usang 4-4-2 milikmu. Tapi dengan itu, kau mampu menyatukan mereka. Membuatnya percaya bahwa mereka mampu dan bisa. Dengan strategi sederhana tapi percaya pada dirinya, semangat itu hadir di semua lini.

Meskipun kenyataan belum berpihak, saat waktu telah menutup kesempatan. Sekali lagi, kita harus mengakui lawan yang lebih siap. Meskipun sepasang mata itu tak mampusembunyikan kecewa. Namun, dari hatiya tak bisa ucapkan dusta, bahwa racikanmu mampu memberi sebuah asa, "Sebenarnya kita bisa".

Sinjai, 9 September 2020

Catatan kecil buat coach Riedl saat menangani timnas tahun 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun