Aku masih ingat hari itu. Sepasang mata penuh harap, menatap layar pada kotak unik di depannya. Dengan debar diselingi cemas sejak kemarin. Nyaris tanpa kedip, sepasang mata itu menanti lahirnya sebuah sejarah yang tertunda.Â
Pertandingan tetap berlangsung. Tak ada tiki-taka, tak juga ada total football. Yang ada adalah pola usang 4-4-2 milikmu. Tapi dengan itu, kau mampu menyatukan mereka. Membuatnya percaya bahwa mereka mampu dan bisa. Dengan strategi sederhana tapi percaya pada dirinya, semangat itu hadir di semua lini.
Meskipun kenyataan belum berpihak, saat waktu telah menutup kesempatan. Sekali lagi, kita harus mengakui lawan yang lebih siap. Meskipun sepasang mata itu tak mampusembunyikan kecewa. Namun, dari hatiya tak bisa ucapkan dusta, bahwa racikanmu mampu memberi sebuah asa, "Sebenarnya kita bisa".
Sinjai, 9 September 2020
Catatan kecil buat coach Riedl saat menangani timnas tahun 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H