Senja yang kutemui minggu yang lalu bukanlah senja yang menemaniku kemarin. Tapi, mengapa senja itu masih saja sama bagiku.Â
Mungkin karena ia cuma mampu menghadirkan kerinduan padamu.
Seperti hari ini. Senja yang sedikit berawan, kukira mampu membantuku menghapus jejakmu. Namun nyatanya malah semakin membawaku pada ingatan, dan sialnya lagi-lagi tentangmu.
Jalanan semakin sepi. Hanya satu dua bunyi mesin dari knalpot roda dua yang sempat melintas dan kudengar. Selebihnya, ikut larut dalam lamunanku bersama kenangannya.
Dan, senja itupun berakhir di atas sana. Tatkala sinarnya yang berwarna jingga keunguan tak lagi mampu mengalahkan gelap yang nyaris sempurna oleh malam.
Namun, aku masih di sini bersamamu. Bersama sepi, rindu dan kenangan.
Sinjai, 8 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H