Hari ini jalanan sepi. Perkantoran dan sekolah telah lama bisu. Pasar, swalayan, taman kota serta tempat-tempat yang biasanya bising kini ditinggalkan pengunjung.Â
Tak ada yang menarik. Mungkin lelah, mungkin pula semua lagi sibuk melawan lupa, mencari jejak pada ruang-ruang tak bersekat tempat namaMu tertulis indah.
Andaikan bisa, aku mau jangan hari ini saja. Tentang langit yang bertasbih, tentang gunung yang bertahmid, tentang sungai yang bertakbir, serta toak-toak di menara rumahMu yang bersuara lantang mengeja asmaMu.
Sebab aku takut hidup kembali menjebak kita. Lalu tak ingat pada musim, pada hujan, pada malam, yang selalu tak pernah bosan menitipkan rindu di setiap helaan nafasnya.
Andaikan bisa, aku mau jangan hari ini saja. Sebelum segalanya terlambat, sebelum aku bertemu dan kembali padaMu.
Sinjai, 25 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H