Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kuingin Hujan Tetap Deras

18 Mei 2020   23:48 Diperbarui: 18 Mei 2020   23:56 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : qureta.com

Akan tiba suatu saat nanti, seperti hari ini. Kita saling berdiri mengantri pada deretan kepala yang disedak pulang. Masing-masing mencari kenangan diantara tumpukan-tumpukan haru yang mulai berdebu.

Kemudian air mata hanyalah rintik-rintik rintih yang tetesannya adalah sebuah penegasan akan apa dinamakan rindu. Pada ayah, pada ibu, pada rumah, pada semua yang pernah terlupa lalu teringat.

Andaikan keinginan bertemu dan bertamu adalah gemericik yang menggelinding pada helai-helai daun lalu jatuh memaknai bumi, maka aku akan meminta hujan untuk tetap deras sampai terlupa reda.

Sebab di sini, di antrian panjang pada deretan kepala yang disedak pulang, rindu telah dan terlanjur mengacak ingatan pada kepulangan yang tertunda.

Sinjai, 18 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun