Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pada Rinduku yang Tak Jadi Pulang

7 Mei 2020   01:14 Diperbarui: 7 Mei 2020   01:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : made-blog.com

Anak yang ingat rumahnya itu, menyimpan cinta di saku bajunya. Dipendamnya rindu yang tak jadi pulang di atas meja dekat pembaringannya. Sambil merapikan hatinya yang berkabut, tangannya beranjak menyangkutkan gelisah di dinding-dinding kamarnya, sepi.

Lalu, ditulisnya sepucuk surat kegetiran di wajah ibunya dalam foto. Ada tangis di situ, membuncah lalu pecah di bantalnya, basah. 

Terbayang tahun kemarin. Dalam erat dekapan ayahnya yang mulai merapuh, pada tatapan mata ibunya yang lembab sejak kemarin, ia pamit untuk merantau, pergi. 

Pada perih yang menggantung di samping cerminnya. Ia berucap lirih, "Maafkan anakmu ibu. Ramadhan ini, aku tidak bisa pulang menciummu. Jangan lupa, sampaikan juga salamku pada ayah, katakan, aku belum bisa pulang memeluknya, perih.

Anak yang ingat rumahnya itu lalu terdiam . Di tariknya selimut kesedihan, dibaringkannya tubuh kekalutan, di sini, di kamar pengasingan, untuk pasien pandemi.

Sinjai, 7 Mei 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun