Langit yang termenung di tepi senja. Entah memikirkan apa dan siapa. Mungkin belum menemukan judul buat cerita yang telah dirangkainya siang tadi, ataukah menunggu malam untuk mengakhiri kisahnya.Â
Pada kalimat yang terpenggal tanpa judul itu, langit menitipkan pena pada kesunyian. Tak biasanya seperti ini, Â tanpa suara yang menggaduh, tak jua kehebohan yang kadang bising.
Kantor, pasar, swalayang, sekolah, kini tak lebih dari sekedar tumpukan batu bata bercampur debu. Barangkali telah dilupakan oleh pemiliknya, ataukah mungkin tak diperlukan lagi saat ini.
Pada bait terakhir yang tertunda tanpa penutup itu, langit sibuk menunggu malam. Ia ingin menyampaikan sesuatu, tentang kerinduannya pada manusia.
Sinjai, 24 April 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H