Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Maaf, Aku Hanya Keterpaksaan

19 April 2020   22:53 Diperbarui: 19 April 2020   23:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maaf, aku hanya luka yang berusaha sembuh dari kecemasan. Tak usah dulu membatasiku dengan berbagai aturan, sebab kudengar dirimu pun masih melanggarnya.

Maklumi saja kesengajaanku. Sebab piringku bisa pecah bila kuindahkan. Aku pasti tetap tutup hidung dan mulutku. Jarak pun kan kujaga sejauh yang kumampu. 

Maaf, aku hanya duka yang berusaha kuat dari kekhawatiran. Tak perlu membebaniku dengan angka-angka dan data-data, karena kulihat dirimu pun masih senang keramaian.

Pahami saja kekerdilanku. Karena ususku bisa bermasalah bila tak dapat jatah. Aku pasti tetap bersihkan tangan dan kakiku. Rumah pun kan kututup serapat yang kubisa.

Ini bukan soal aku tak peduli. Pun bukan tak mengerti keadaan. Ini tentang hidup anak isteri, yang mesti kujamin dunia akhirat.

Maaf, aku hanya keterpaksaan.

Sinjai, 19 April 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun