Mohon tunggu...
guntursamra
guntursamra Mohon Tunggu... Buruh - Abdi Masyarakat

Lahir di Bulukumba Sulawesi Selatan. Isteri : Samra. Anak : Fuad, Afifah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Matahari, Hanya Ingin Memberi

14 Juni 2019   00:00 Diperbarui: 14 Juni 2019   00:10 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku yang kemarin menyuguhimu senyum, diantara hujan yang melupakan reda. Kau mendekatiku, kemudian bertanya padaku, "kapan matahari kembali mengejar sinarnya". Mungkin dirimu telah letih menunggu cahaya. Lalu menyalahkan matahari yang terus sembunyi.

"Tak perlu ragu menantinya", jawabku. Ia pasti hadir di saat yang tepat, sebab bukan hanya kau yang berharap teriknya. Lihatlah rantin di pohon sana, tak pernah lelah menggenggam daun, seperti itulah matahari.

Bukankah matahari seumur Adam. Pasti ia lebih mengenal alam. Jangan pula kau menduganya pelit. Ia hanya membagi pendarnya di belahan yang lain.

Tunggulah binarnya. Kalaupun tidak hari ini, pasti esok dia kan hadir tepati janjinya. Karena matahari hanya ingin memberi dan tak pernah tau rasanya menerima.

Sinjai, 13 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun