Mohon tunggu...
Guntur Cahyono
Guntur Cahyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Belajar untuk menjadi baik. email : guntur_elfikri@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Waspada, Jajanan Anak Mengandung Racun

21 Februari 2015   19:29 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:46 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14244965021661573807

[caption id="attachment_398439" align="aligncenter" width="300" caption="Ilustrasi (sumber gambar : sunshinedogandcatclinic.blogspot.com)"][/caption]

Jajan adalah aktifitas yang tidak lepas dari kebiasaan anak. Apalagi disaat sekolah, aktifitas pagi yang sering saya lihat adalah jajan.

Para penjaja makanan sudah siap-siap diluar pagar sekolah. Begitupun saat jam istirahat dan pulang sekolah. Para pedagang silih berganti dengan berbagai jenis makanan yang disukai anak. Ada cakue, bakso ojek, es lilin, batagor, coklat dan masih banyak lagi.

Uang saku menambah gairah buat anak-anak untuk melakukan aktifitas "wajib" ini. Keengganan orang tua memberi bekal makan ke sekolah adalah akibat utama anak berlaku konsumtif.

Besaran antara Rp. 2000,- sampai Rp. 5000,- adalah uang saku anak. Jika ini terus berlanjut bukan tidak mungkin anak akan terbiasa mengkonsumsi yang kadang tidak sehat dan tidak terkontrol. Sekolahpun kadang hanya memberi nasehat dan himbauan kepada anak, bukan memberi tips supaya anak membatasi jajan sembarangan.

Beberapa minggu lalu sebuah sekolah didekat rumah tinggal saya ada 10 anak kelas III keracunan makanan coklat yang dibeli di depan sekolah. Coklat positif mengandung jamur Rhizopus Sp dan Klebsiel’a peneumoniae, Stapylococus epidedermis dan bacillus brevis.berita [disini]

Semua kondisi yang sangat meprihatinkan sebagai orang tua, karena tentu kejadian ini tidak ingin terjadi pada anak kita.

Ruang kontrol untuk tidak jajan saat disekolah tentu menjadi akibat utama terlebih edukasi terhadap jajanan sehat disekolah maupun dilingkungan bisa dianggap tidak ada. Diperparah para penjaja makan sekolah tidak mempedulikan tingkat kesehatan makanan yang mereka jual.

Gayung bersambut keracunan anak saat jajan disekolahpun akan terus berlanjut. Tindakan demi tindakan sampai saat ini tidak mampu mengurang jajan anak bahkan beberapa pedagang enggan memperhatikan kejadian ini dan mungkin hanya saat itu.

Razia makanan sehat tidak pernah ada, sehingga tidak ada efek jera terhadap pedagang jajanan nakal. Maka jalan satu-satunya bagi kita sebagai orang tua memberi pemahaman terhadap anak-anak tentang pentingnya makanan sehat.

Membiasakan anak sarapan pagi serta mengkonsumsi makanan yang sehat dimanapun dan kapanpun adalah awal dari kebiasaan anak untuk tidak jajan sembarangan. Anak dibiasakan menjaga kebersihan serta memperhatikan setiap jenis makanan yang dimakan. Yang tidak kalah penting cuci tangan sebelum dan sesudah makan adalah kebiasaan yang tidak boleh ditinggalkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun