Mohon tunggu...
Guntur Cahyono
Guntur Cahyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Belajar untuk menjadi baik. email : guntur_elfikri@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Tak Perlu Bekal Ke Tempat Wisata

21 Oktober 2014   12:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:17 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari minggu 19/10 lalu saya diajak para aktivis mahasiswa mengikuti sesi motivasi di Yogyakarta. Sebuah kota yang tentu tidak asing bagi kita semua. Perjalan dari Solo ke Yogyakarta memakan waktu kurang lebih 1 jam. Memakai bis Non AC, membuat perjalan begitu gerah. Panas menyengat, ditambah asap kendaraan lalu lalng dihidung. Membuat perjalanan kali ini tidak begitu nyaman.

Semuanya harus dinikmati, maklum saja kelas mahasiswa yang tentu saja disesuaikan isi kantong. Dengan menyewa bis 1,5 juta sudah cukup ditanggung oleh sekitar 45 orang. Setelah masuk dikawasan UNY dan UGM lalu ke Jl. Cik Ditiro sampailah kita ke tujuan yang ditentukan. Sesi motivasi berlangsung sampai dengan pukul 12.

Inilah waktu yang ditunggu, mau apalagi jika kita tidak ke Malioboro. Sebuah kawasana pusat belanja paling terkenal di Yogyakarta. Ada pasar Bringharjo, Pusat Jajan oleh-oleh, tentu saja pedagang kaki lima yang berjubel membuat suasana perbelanjaan makin menarik dan harus pinter-pinter memilih.

Rasa lapar mulai terasa, maklum jika ketempat wisata dimanapun mitos tentang harga yang mahal selalu menghantui. Jika kita dilihat orang asing kadang ada pedagang nakal yang membuat harga semakin mahal. Karena ada kawan dari Surabaya membeli sate di stasiun tugu habis makan harga sate ayam "mendadak" menjadi 25 ribu. Padahal jika kita beli sate ayam di Solo sekarang saja cuma 10rb per porsi.

Kita harus lebih pinter memilih tempat jajan. Caranya hanya sederhana, jika kita tidak mau kena "pukul" harga untuk makanan ditempat wisata dimanapun tempatnya carilah tempat makan yang memasang harga. Selanjutnya kalau tidak dijumpai warung makan yang tidak memasang harga jangan sungkan-sungkan tanya terlebih dahulu harganya. Selanjutnya cobalah makanan cepat saji. Makanan cepat saji bayar didepan jadi kemungkinan untuk melambungkan harga sangat kecil.

Tips sederhana ini mungkin bisa dicoba. Oke dech lanjut cerita, ketika lapar ini saya langsung meluncur dilantai dasar Taman Pintar. Disini saya menemukan tempat makan yang kita bisa memilih menu apa saja. Sesuai kemampuan,kita bisa memilihi harga paket makanan dari 6000/paket sampai dengan 50.000/paket. Lengkap dengan nasi, lauk dan minuman. Lumayan murah, walau tak semurah makanan di dekat kampus.

Setelah perut kenyang saya pun melanjutkan perjalan dengan menyewa becak, tawaran sederhana 5000 bisa kemana-mana. Saya putuskan naik becak bisa ke pusat oleh-oleh atau Malioboro. Tinggal mau kita kemana. Paling lama kita hanya butuh waktu 1 jam. Tukang becak bersedia menunggu kita saat belanja. Setelah selesai semua keinginan kita, kita kembali ke parkiran bis.

Perjalanan pun lanjut ke Pantai Parangtritis. Pantai yang juga tidak asing lagi buat pecinta wisata. Langsung saja saya tertuju ke warung-warung makan. Sudah cukup puas bermain di pantai sayapun merasa lapar dan menuju ke warung setelah selesai membersihkan diri dari pasir pantai. Nasi rames 7000rb teh hangat 3000. Lumayan mahal dibanding dengan di Malioboro tadi. Jadi sekali makan minimal uang yang kita keluarkan berkisar 12rb termasuk lauk.

Paling tidak kita sudah tahu berapa uang yang akan kita keluarkan nanti. Semua warung makan di area Parangtritis sudah memasang harga. Jadi kita tidak perlu khawatir. Hanya pedagang souvenir saja yang tidak memasang harga. Maka kita harus pintar-pintar menawar.

Itulah kira-kira yang bisa saya bagikan kepada teman-teman kompasiana. Jadi kita tidak perlu ribet membawa makanan dari rumah jika kita ke tempat wisata. Bahkan sekedar makanan kecil semua tersedia di tempat wisata. Tas kita tidak perlu lagi berjubel banyak makanan yang dibawa.

Setiap saya ke tempat wisata saya berusaha tidak membawa makanan karena menjadikan tas punggung berat. Cukup didalam tas hanya baju ganti dan keperluan pribadi saja. Salam hangat@@@

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun