Pemilihan presiden saat ini (2014) cukup memberi kekhawtiran saya selaku anggota KPPS. Hal ini dilandasi banyak hal mengenai kejadian "perang dingin" antar pendukung capres sudah bersliweran dan kadang membabibuta.
Di dunia maya maupun di dunia nyata gesekan antar pendukung nampaknya tidak bisa dihindari.
Sebenarnya saya sudah menjadi anggota KPPS beberapa kali sejak saat pilpres SBY terpilih. Sejak saat itu saya sering mendapat tugas dan yang terakhir pileg beberapa waktu kemarin.
Pilpres kali ini saya merasa tidak nyaman untuk bekerja menjadi KPPS tidak seperti saat pileg. Kekhawatiran saya semakin menjadi-jadi ketika mendengar pemberitaan kericuhan pelaksanaan pilpres di Hongkong, yang entah seperti apa kejadiannya. Yang jelas intinya terjadi kericuhan.
Sejak awal pileg, saya mencoba untuk berlaku netral dan menjaga diri untuk tidak berpihak kepada salah satu kandidat baik caleg ataupun capres. Walaupun saya tetap punya pilihan.
Apalagi sekarang ini TPS tempat saya bertugas 9 Juli besok tidak hanya se RW (Rukun Warga) tidak seperti yang sudah-sudah. Jadi saya tidak mengerti karakteristik pemilih dari kampung lain. Dimana jumlah pemilih di TPS saya bertugas sekitar 530 pemilih.
Sebenarnya dari awal saya berniat untuk tidak andil dalam pilpres kali ini dengan berbagai pertimbangan semisal bertepatan dengan puasa ramadhan selain itu saya merasa kurang nyaman mejadi KPPS untuk pilpres ini.
Saya sebenarnya pingin cukup jadi pemilih saja. Datang, nyoblos dan selesai. Awalnya saya senang karena jumlah TPS dikurangi dan berharap semoga personil yang dikurangi salah satunya adalah saya.
Tapi tiba-tiba sore hari Sabtu tanggal 28 Juni 2014 dapat undangan untuk mengikuti pelantikan dimalam harinya. Tidak bisa berkata apa-apa akhirnya amanah itu saya terima. Saya merasa ini adalah tanggung jawab bersama anggota yang lain.
Saya hanya berharap kepada simpatisan, relawan, para pemilih semua kita menjaga rasa aman dan situasi aman selama berjalannya pemilihan sampai dengan akhir perhitungan hingga selesai ditingkat KPU.
Semoga kekhawatiran saya tentang kericuhan yang akan terjadi khususnya di TPS saya tidak terjadi. Sering saya ngobrol dengan beberapa teman dikampung bilang "yen kene wae renek rame-rame" _Jika disini tidak akan ada ramai-ramai_...