Mohon tunggu...
Guntur Cahyono
Guntur Cahyono Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Belajar untuk menjadi baik. email : guntur_elfikri@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Melintas Pulau untuk Jadi PNS

3 Januari 2015   13:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:54 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingar bingar perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2014 mulai redup. Sudah lebih separo Kementerian dan daerah mengumumkan hasil kelulusan. Rasa itu tetap saja dirasakan kenikmatannya bagi peserta yang dinyatakan lulus.

Wajah sumringah para abdi negara menjadi bagian tak bisa terpisahkan dari mereka. Acara pesta kecil sebagai rasa syukur mulai mereka gelar dan adapula yang masih merencanakan. Mengundang para tetangga dan saudara serta handai taulan adalah ritual yang tidak bisa dipisahkan untuk menikmati segelas minuman teh hangat dan sepiring nasi. Nikmat dari rasa syukur tentu sesuatu yang pasti.

Banyak hal yang melatar belakangi mereka untuk menjadi PNS. Pastinya ujung dan pangkalnya adalah penghasilan PNS saat ini begitu menggiurkan dari sebagian banyak orang. Walaupun sebenarnya gaji PNS jauh dari penghasilan teman saya yang lulus SMA.

Tetangga saya yang lulus SMA perbulan bisa mengumpulkan puluhan juta setiap bulan. Sudah ke tanah suci untuk ibadah haji 3 kali. Ibadah umroh adalah kebiasaan. Memberi kepada fakir miskin adalah sarapannya. Memiliki anak yang mengikuti program penghafal Al Qur'an.

Dibanding PNS penghasilannya berkali lipat. Tetep saja PNS masih banyak yang mencari. Bagian sebagian orang kampung apalagi jauh dari kota menjadi PNS adalah prestasi. Prestasi yang tidak bisa sembarangan orang mencapainya bagi sebagian warga kampung yang kebanyakan hanya lulus SD dan SMP.

PNS adalah magnet luar biasa bagi sebagian banyak orang. Sampai-sampai seseorang mau untuk meninggalkan kampung halaman untuk mendapatkan status itu. Tidak main-main hanya lintas kota atau sekedar lintas propinsi bahkan lintas pulau saja mereka jalani.

Dari pulau Jawa ada yang melintas ke pulau Sumatra seperti kedua saudara sepupu saya. Sekarang telah jadi PNS di Medan dan Jambi. Ada bapak teman saya dari Ngawi sampai ke Mataram Lombok. Sekarang di tahun 2014 ganti anaknya dari Mataram ke Jawa tepatnya di Salatiga.

Bahkan menurut teman saya yang dari Mataram ini, banyak pula yang orang pulau Jawa yang mendaftar CPNS di Mataram dan diterima. Mulai dari lulusan UNS Solo atau UNNES Semarang dan beberapa Universitas di Jawa Timur.

Itulah magnet CPNS dan PNS yang cukup luar biasa. Ini bukan masalah penilaian apa dan bagaimana PNS harusnya bekerja tetapi tulisan ini hanya sedikit mengisahkan bagaimana teman saya dari Mataram semalam sempat mampir dirumah saya untuk sekedar berbagi rasa tentang banyak hal terutama CPNS. Sebelum akhirnya teman saya ini saya antar untuk pulang ke Mataran dengan menggunakan armada bis di terminal Tirtonadi Solo menuju Surabaya lalu pagi ini menggunakan pesawat dari Surabaya ke Mataram.

Sedikit kembali ke awal tentang proses pendaftaran teman saya dari Mataram ini. Seperti aturan tahun ini pendaftaran dimulai dengan aplikasi on line. Setelah nama dan nomor registrasi didapatkan berkas on line digunakan untuk mendaftar.

Setelah prosesi pendaftaran dilakukan melalui pos yang bisa murah selanjutnya adalah proses tes TKD/CAT. Saat tes inilah teman saya harus banyak keluar uang untuk transportasi tentu serta menginap di hotel beberapa hari. Kemudian saat tes selanjutntya yaitu Tes Kompetensi juga melakukan yang sama karena waktunya beberapa minggu setelah TKD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun