[caption id="attachment_385201" align="aligncenter" width="300" caption="Bencana Banjarnegara (doc:voa)"][/caption]
Bencana demi bencana di penghujung 2014 membuat bangsa kisah kita semakin sedih. Longsor Banjarnegara Jawa Tengah adalah teranyar. Puluhan korban dan kerugian materi yang tak sedikit jumlahnya. Belum selesai dengan longsor Banjarnegara kini Gunung Gamalama kembali erupsi.
Kisah pilu bencana di Indonesia tidak berhenti sampai disitu. Banjir kembali melanda ibukota. Longsor dibeberapa tempat juga silih berganti. Tak habis rasanya bencana di negeri ini. Segala jenis bencana alam hampir dimiliki bangsa.
Bencana yang menjadi kado istimewa dari Tuhan kepada bangsa ini untuk menguji jengkal demi jengkal kesabaran kita. Bencana selalu datang mengancam siapa saja. Tentu ini menjadi pelajaran menarik bagi kita yang diberi kesempatan hidup.
Sisi menarik dari bencana di Indonesia adalah sikap kita menghadapinya. Sebagai bangsa yang memiliki semangat susah senang dirasa sama patut menjadi teladan bagi siapa saja. Setiap terjadi bencana puluhan relawan datang untuk membantu tanpa pamrih.
Justru para relawan datang membawa banyak hal yang kira-kira dibutuhkan oleh para korban. Mulai makanan, pakaian, obat-obatan dan ada pula para aktivis yang memberi energi positif agar para korban tidak trauma. Khususnya bagi anak-anak yang kehilangan orang-orang tersayang.
Bantuan demi bantuan silih berganti, tidak menjadi risau jika para korban akan sendiri menghadapi. Namun, bencana ini adalah milik bersama. Semua yang tidak terkena bencana secara langsung turut merasakan sedih dan empati. Sungguh do'a adalah bagian sumbangan istimewa bagi mereka. Apalagi banyak para relawan rela berpanas-panas meminta sumbangan dijalan untuk mereka para korban bencana.
[caption id="attachment_385216" align="aligncenter" width="300" caption="Para relawan rela berpanas-panasan untuk meringankan korban bencana(Sumber : justflashere.blogspot.com)"]
Posko-posko relawan ada dimana-mana. Itulah Indonesia yang selalu sadar tentang dirinya adalah yang satu. Masyaraakatnya selalu hidup bersatu dalam kondisi yang paling susah. Ini adalah cermin jika bangsa ini cinta damai dan anti kekerasan.
Tangisan dan dzikirpun selalu terucap. Rupiah demi rupiah dikumpulkan dengan cara yang mereka bisa. Semua menyingsingkan lengan baju untuk mereka yang terkena bencana.
Mari semua elemen bangsa ini selalu belajar dengan hal ini. Tidak perlu ada tanding-tandingan, tidak usah ada perpecahan,tidak perlu gontok-gontokan. Kita semau sama yang dilahirkan dari rahim ibu pertiwi tercinta.