Mohon tunggu...
Guntur Saragih
Guntur Saragih Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang bermimpi menjadi Guru, bukan sekedar Dosen atau Trainer.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Dramatis Barcelona (Tinjauan Metakognisi)

9 Maret 2017   13:21 Diperbarui: 9 Maret 2017   14:27 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selamat untuk Barcelona dan pendukungnya, Barcelona lolos keputaran perempat final dengancara yang dramatis. Keberhasilan ini memberikan manfaat yang luar biasa tidak hanyabagi dunia  sepakbola, tetapi juga dunia pendidikan. Hal ini terjadi karena, Barcelona mampu menunjukkan sikap positif dalam hal merespons kekalahan dan tekanan.

Melalui kasus Barcelona lawan PSG, kita dapat melihat bagaimana kekuatan makhluk yang disebut manusia dan kelompok manusia. Kita disuguhkan sebuah fenomena kekuatan motivasi dapat mengatasi dan menyelesaikan pekerjaan yang sangat sulit sekalipun.

Respons  Barcelona baik oleh pelatih, pemain, klub dan suporter

Tak banyak klub yang memiliki kekuatan mental layaknya Barcelona. Berdasarkan kutipan dari berbagai media, Barcelona merespons dengan luar biasa atas kekalahan telak terhadap PSG. Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu menyatakan Luis Enrique tetaplah pelatih yang ia inginkan, meski tidak senang dengan kekalahan dari PSG. Untuk para suporter, Pelatih Barcelona, Luis Enrique, mengakui bahwa dukungan para pendukung Barcelona yang tidak meninggalkan stadion hingga pertandingan berakhir menjadi salah satu suntikan motivasi bagi anak asuhnya untuk menciptakan keajaiban ini. Dukungan Barcelonistas ini pun memang cukup mengaruhi permainan PSG.

Sebelum pertandingan dimulai, Saya mengutip berbagai komentar pemain dan pelatih yang dapat dijelaskan dalam perpektif metakognisi. Luis Enrique menunjukkan respons luar biasa, karena ia mampu menyampaikan pesan kepada timnya, bahwa perjuangan lolos bukanlah untuk sang pelatih.   Enrique menguatkan timnya tanpa harus menutupi kegalauannya. Berdasarkan kutipan para pemain terlihat bagaimana dalam kondisi berat, pemain mampu menjaga keyakinan, bukan skeedar menghibur diri. Para pemain tidak membohongi diri kalau misi tersebut tidak mudah, tetapi tidak mengurangi keyakinan Barca masih bisa lolos. Berikut kutipan sikap pelatih dan pemain Barcelona

Pelatih Enrique Enrique Menetapkan Barcelona Lolos Untuk Tim bukan dirinya.

Keputusan Enrique untuk mengakhiri karir di Barcelona pada musim ini memberikan respek dari pemain. Dalam kiprahnya pelatihlah yang paling mendapat apresiasi dan cemoohan jika timnya menang atau kalah. Sehingga, adakalanya dalam pemikiran yang ada dalam metakognisi pemain, dia bermain bukan untuk tim tetapi untuk pelatih.

Respek pemain terhadap pelatih dapat dilihat dari Ivan Rakitic (Pemain Barca). Ia mengungkapkan "Kami ingin menutup musim ini dengan sukses, menikmati apa yang tersisa dan memberikan sebanyak mungkin trofi untuknya. Dia mendapat semua dukungan kami dan semoga dia bisa menutup semuanya dengan baik. Kami benar-benar mendukung bos sepenuhnya. ” (Sumber Republika.co.id 2 Maret 2017). Kejadian ini mirip dengan pelatih Jupp Heynckes yang membawa Muenchen menjuarai Treble, padahal di  tengah jalan klub sudah memutuskan menggantinya.

Kutipan lain menguatkan Enrique mengantarkan Barcelona bukan dengan niat untuk dirinya. “Saya tidak tertarik dalam menjadi bagian dari sejarah” (sumber :detik.com 8 Maret 2017). Komentar lain, "Kami baru di tengah jalan. Jika ada tim yang bisa cetak 4 gol ke gawang kami, kami bisa cetak 6 gol. Itu bukan berarti kami harus mencetak sejumlah gol tertentu, tapi kami tanpa beban," (sumber: Liputan 6.com 8 Maret 2017)

Komentar Pemain Barcelona

Luiz Suarez “ "Bila kami ingin membuat sejarah, kami harus melakukannya dengan ambisi. Saya yakin Barcelona bisa mengubah permainan," katanya menambahkan. "Jika Barcelona bisa mencetak empat gol ke gawang Real Madrid di Bernabeu, mengapa kami tidak bisa menciptakan yang sama saat melawan PSG di Camp Nou," ujarnya mengakhiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun