Mohon tunggu...
Guntur Saragih
Guntur Saragih Mohon Tunggu... -

Saya adalah orang yang bermimpi menjadi Guru, bukan sekedar Dosen atau Trainer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jokowi Sang Presiden Bertemu SBY

10 Maret 2017   14:04 Diperbarui: 10 Maret 2017   14:11 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Meskipun non formal, pertemuan Jokowi dengan SBY memiliki makna simbolis yang penting. Dengan mau menerima SBY, maka Jokowi menempatkanndiri sebagai presidennya SBY. Pertemuan tersebut merupakan kemenangan buat Jokowi. Jokowi dapat keluar dari sisisme publik sebagai petugas partai.

Pertemuan tersebut memberi makna Jokowi dapat menjadi presiden bukan saja untuk PDIP dan partai pendukung. Tensi politik pun semakin menurun, kegaduhan tim penggembira yang memprovokasi SBY menjadi surut.

Arti penting pertemuan ini memberikan simbol bahwa Jokowi tetap bersikap ditengah-tengah pilkada DKI. Suka tidak suka, publik terlanjur memiliki persepsi Jokowi mendukung Ahok. Dengan bertemu SBY pendukung Ahok dapat sedikit merendahkan hati, kalai Jokowi bisa menjadi presiden. Jokowi tidaklah pemain tanpa permainan. 

Semoga Jokowi semakin paripiurna menjadi presiden, semakin pantas menjadi presiden yang seutuhnya. Kesalahan mengajak Ahok semobil, membiarkan Megawati dan Puan abai dengan Jokowi saat wefii dengan raja Salman.

Suka tidak suka Jokowi adalah presidenku, presiden kita. Walaupun harus bersabar, mudah-mudahan beliau semakin matang jadi presiden. Semakin menyadari arti pemimpin bagi republik ini. Dan soal Ahok, pak Jokowi semakjn sadar kalau ia tidak sepadan dengan Ahok, jadi jangan mau dikorbankan untuk sesuatu (Ahok) yang enggak penting. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun