Mohon tunggu...
Money

Solusi Banjir Perkotaan - Integrasi Tata Ruang dan Tata Air Berkelanjutan

18 Maret 2010   11:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:20 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Share - Solusi Banjir Perkotaan

ABSTRAK

Kota – kota besar di Indonesia yang rata – rata terletak di tepi air (“waterfront cities”) menampung sekitar 43% penduduk Indonesia. Laju urbanisasi yang cepat menyebabkan terjadinya kesenjangan antara kebutuhan perumahan yang besar terhadap keterbatasan supplai lahan dan penyediaan infrastruktur, terutama tata air. Kesenjangan dan praktek spekulasi lahan yang berlebihan akhirnya menyebabkan “urban sprawling” dan berbagai masalah keberlanjutan di kota - kota tsb seperti banjir.

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia sekaligus kawasan strategis nasional yang juga merupakan “waterfront city”. Tetapi di sisi lain masalah banjir Surabaya makin parah karena kondisi topografi, sifat tanah, tingginya curah hujan, meningkatnya pasang naik dan perubahan tata guna lahan yang ekstrim. Karena itulah masalah banjir patut diperhatikan dengan serius karena sangat mempengaruhi keberlanjutan Kota Surabaya.

Pemerintah  Kota Surabaya sebenarnya telah melakukan upaya – upaya untuk mengurangi banjir ini di antaranya dengan Surabaya Drainage Master Plan (SDMP). Tetapi hasilnya diduga belum optimal karena keterbatasan dalam pendekatan maupun implementasinya.

Kami memandang  bahwa strategi Integrasi Tata Ruang dan Tata Air yang komprehensif tetap dibutuhkan untuk mengurangi dampak dari banjir ini. Strategi ini dapat dilakukan dengan menerapkan Perencanaan Tata Ruang Komprehensif yang Berbasis Ekologis; menerapkan Integrated Water Resource Management (IWRM) dan Low Impact Development (LID); serta menerapkan sistem Polder di Kawasan Utara dan Timur Surabaya. Sehingga diharapkan maka visi berkurangnya banjir Surabaya dan Surabaya sebagai Kota yang Berkelanjutan dapat tercapai.

Kata kunci: Integrasi Tata Ruang dan Tata Air, Integrated Water Resource Management, IWRM, Low Impact Development, LID, Sistem Polder Berkelanjutan, Visi berkurangnya banjir di Surabaya

Untuk mengetahui konsep pemecahan masalah yang komprehensif dapat mengakses
http://greenimpactindo.wordpress.com/2010/03/17/integrasi-tata-ruang-dan-tata-air-untuk-mengurangi-banjir-di-surabaya/

Gunawan Tanuwidjaja Msc. Env. Mgt. ST.
email gunteitb@yahoo.com
Hp: 081221220842
Website: http://greenimpactindo.wordpress.com/about/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun