Mohon tunggu...
Sosbud

Eco + Bambu House (Rumah Bambu Plaster Ekologis) untuk Sustainable and Affordable Homes di Indonesia

30 Juni 2010   07:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:11 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis oleh:
Tanuwidjaja, Gunawan; Mustakim; Widyowijatnoko, Andry; Faisal, Budi; Tallar, Robby Yussac; dan Maman Hidayat.

Abstrak:

Masalah perumahan di Negara Berkembang seperti Indonesia, memerlukan solusi berupa
perencanaan perumahan berkelanjutan yang terpadu dengan desain, konstruksi, operasi serta manajemen perumahan tersebut.
Hal ini didukung oleh Internasional Union of Architect (UIA/ Asosiasi Arsitek Internasional)
dalam deklarasi organisasi ini dalam Konferensi Perubahan Iklim Pihak di Kopenhagen 2009.
UIA  menyatakan bahwa 50% solusi dari perubahan iklim dapat diatasi dengan Strategi Bangunan Hijau (Green Building Strategy).

Semua fakta-fakta ini menginspirasi kami untuk mempersiapkan tulisan mengenai Rumah Bambu Plester Ecologis (Eco+Bamboo House)
untuk Seminar Internasional Eco-Settlement yang diadakan oleh Puslitbang Teknologi PErmukiman pada November 2010.
Selanjutnya, konsep Eco+Bamboo House ini dipilih karena berlimpah dan murah bahan baku,
konstruksi bambu lebih berkelanjutan, keterampilan yang memadai dari tenaga di Indonesia untuk pengembangan konstruksi bambu,
serta potensi peningkatan ekonomi bagi perekonomian lokal (local green economy) dan tantangan geologi berbahaya di Indonesia.

Eco+Bamboo House diajukan dengan pendekatan bangunan hijau dengan biaya rendah,
teknologi sederhana tepat guna dan rendahnya dampak negatif dari pembangunan.
Rumah ini akan menjawab berbagai masalah perumahan berbiaya rendah di kawasan sub-urban.
Eco+Bamboo House juga akan mengurangi konsumsi sejumlah besar kayu, bata dan baja untuk rumah sederhana.
Dan itu akan menjawab kebutuhan rumah berkelanjutan atau Sustaianable Homes.

Selanjutnya, dalam aspek ekonomis, Eco+Bamboo House akan menjawab murah kebutuhan perumahan di Indonesia.
Diperkirakan untuk menjawab 800 ribuan backlogs rumah per tahun dan 30,000-180,000 backlogs unit apartemen murah per tahun.
Kami juga percaya bahwa Apartemen Eco+Bamboo Sederhana bisa direncanakan, dirancang dan diteliti lebih lanjut.

Sebagai kesimpulan, kita percaya bahwa aspek ekonomi yang kompetitif serta pendekatan
perencanaan terpadu - desain - konstruksi - operasi dan pemeliharaan
bisa menjawab tantangan tugas menyediakan perumahan yang berkelanjutan dan terjangkau
di Negara Berkembang. Selanjutnya, kolaborasi dan kerjasama dari semua pihak
akan diperlukan untuk menjamin lingkungan yang berkelanjutan-pemukiman
di kota-kota Mega (Mega Cities) di Negara Berkembang seperti Indonesia.

Kata kunci:
Perumahan masalah di negara berkembang,
perencanaan perumahan yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan desain - konstruksi - operasi dan manajemen,
arsitektur berkelanjutan, bangunan hijau, Rumah Bambu Plaster Ekologis, tahan gempa,
Low Cost - Low Tech - Low Negative Impact Development,
800 ribuan backlog rumah per tahun, 30,000-180,000 backlog unit apartemen murah per tahun,
Pemukiman Ekologis Berkelamjutan di Mega-City.

Artikel lengkap dalam Bahasa Inggris dapat diakses gratis di:
http://greenimpactindo.wordpress.com/2010/06/29/ecobamboo-house-eco-plastered-bamboo-house-for-sustainable-and-affordable-homes-in-indonesia/

Artikel lainnya terkait dengan Urban Planning (Tata Ruang), Water Management (Tata Air) dan Environmental Management (Tata Lingkungan) dapat diakses di:

http://greenimpactindo.wordpress.com/artikel-riset-research-article/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun