Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Mengenal Pikun, Penyakit Lupa Usia Lanjut....

28 September 2010   06:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:54 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

"Waduuhh. Sorii banget... aku kelupaan," kata Adi. "Wah pesan kecil seperti itu aja lupa Di. Dah dhinggapi faktor 'U" ya ..." kelakar Riva, temannya. 'U' di sini biasa digunakan mereka untuk isitilah umur/usia.

Alzheimer atau kepikunan ternyata bukan sekadar proses penurunan fungsi otak secara alamiah seiring usia yang bertambah. Lebih dari itu, ia merupakan masalah kesehatan yang perlu diatasi.

Profesor Darwin Karyadi, pakar kesehatan dan ahli gizi Indonesiamenuturkan, "Orang memperkirakan jarang terjadi, namun di Amerika 10% pada usia di atas 65 tahun atau 50% di atas 85 tahun menderita penyakit neurodegeneratif yang disebut penyakit Alzheimer, yaitu suatu kelainan pada sel-sel otak berupa atrofi, perubahan struktur, faal pada sentra memori otak, berwujud bercak-bercak protein disebut beta-amiloid yang menjadi penyebab merusak sel-sel saraf normal menjadi degeneratif."

Masih menurut Prof Darwin yang juga merupakan seorang  medical advisor, "Di Indonesia belum ada data prevalensinya. Bagaimana manifestasi gejala klinik yaitu kecuali kemunduran intelektual, juga fungsi memori secara progresif beralih hilang bahkan tidak mengenal siapa anggota keluarga terdekat (misalnya istri atau anak). Sebagai contoh mantan presiden Amerika Serikat Ronald Reagan menderita penyakit Alzheimer."

"Secara biokimia terjadi penurunan kadar testosteron pada laki-laki dan bila terjadi pada wanita kadar estrogennya menurun. Identifikasi faktor-faktor risiko oleh para pakar terungkap banyak kekurangan gizi seperti mikro-nutrisi Zn, vitamin A, vitamin E, vitamin B12, vitamin B3. Diduga proses neurodegeneratif terjadi kerusakan oksidatif, sehingga diperlukan antioksidan untuk menangkal radikal bebas," papar Prof. Darwin.

Profesor Darwin berpesan, "Upaya penanggulangan menangkal terutama ditargetkan mengatasi mutlidimensi mikro-nutrisi di atas dengan pemberian suplementasi seperti Sun Chlorella, lebih baik lagi agar "bioavailibilitas" (ketersediaan biologis-red) CGF tinggi, diberikan varian chlorella Wakasa diberikan seperti Wakasa Gold dengan CGF 40% atau Wakasa New Gold dengan CGF 60%. Ini suplemen yang saya tahu yang telah dilengkapi dengan sejumlah penelitian, terakhir tentang kemampuannya membantu mempercepat penyembuhan penderita demam berdarah oleh tim Rumah Sakit Karya Bhakti Bogor. Mungkin Anda mengenal suplemen lainnya, intinya yang mengandung mikro-nutrisi lengkap. Mengingat mikro-nutrisinya serba lengkap berkhasiat sebagai antioksidan efektif serta imunomodilator."

Menurut Wikipedia, Alzheimer atau kepikunan yang merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif ini disebabkan berkurangnya gizi di otak. Keadaan di mana daya ingat seseorang merosot bahkan tidak mampu mengurus diri sendiri. Ia tidak menular dan bukan sekadar proses penuaan, 'kekanak-kanakan karena usia tua'. Sebaliknya, ia adalah masalah kesehatan yang menyiksa dan perlu diberikan perhatian.

Alzheimer berasal dari nama Dr. Alois Alzheimer, dokter berkebangsaan Jerman penemu penyakit ini pada tahun 1906. Ada perubahan jaringan otak pada wanita yang meninggal akibat gangguan mental yang belum pernah ditemui sebelumnya. Ia mendapati saraf otaknya bukan saja mengecut, malah dipenuhi gumpalan protein (plak amiloid) dan serat yang berbelit-belit. Inilah yang mempengaruhi fungsi saraf otak.

Meskipun penyakit ini ditemukan hampir satu abad yang lalu, ia tidak seterkenal penyakit lainnya. Mungkin dikarenakan penyakit ini tidak dapat dilihat gejalanya langsung seperti penyakit hipertensi misalnya yang dapat dilihat melalui pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Penelitian klinis terbaru menunjukkan suplementasi dengan asam lemak omega-3 dapat memperlambat menurunan fungsi kognitif pada penderita alzheimer ringan.

Gejala ringan bila diantaranya lupa meletakkan kunci mobil, mengambil baki uang, lupa nomor telepon atau kardus obat yang biasa dimakan. Berikutnya yaitu lupa mencampurkan gula dalam minuman, garam dalam masakan atau cara-cara mengaduk air. Sementara gejala seriusnya, bila sudah tidak mampu menguruskan diri sendiri, keliru dengan keadaan sekitar rumah, tidak mengenali rekan-rekan atau anggota keluarga terdekat.

Orang yang berisiko Alzheimer yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun