Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Realigi Show dan Plus-Minusnya

16 Desember 2010   03:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:41 1130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada acara yang namanya Realigi. Reality Show (tayangan langsung) mengenai Religi (keagamaan) begitu pikirku. Bener begitu kah?Apa yang menarik dari program acara ini? Dan apa pula yang perlu ditambahkan agar lebih baik, menarik dan mendidik? Yuk saling berbagi.....

Menarik karena, tanpa (sedikit) rekayasanya atau skenarionya.... Banyak adegan vulgar (tanpa sensor) yang apa adanya, seperti menangis, marah, pingsan, berantem, dsb.Para pelakunya pun orang-orang biasa dengan dandanan dan pakaian kesehariannya. Lokasi shooting juga apa adanya, alami, tidak perlu didekor yang aneh-aneh.

Menarik lagi karena kasus, peristiwa ataupun kejadiannya banyak terjadi di sekitar kita, bahkan mungkin kita sendiri pun pernah mengalaminya. Jadi kata orang ”gue banget..!”Jam tayangnya juga masih termasik prime time, jam yang bisa ditonton oleh semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak.

Saya yakin host-nya sangat menyukai pekerjaan membawakan program ini, karena penuh dinamika, dan langsung bersentuhan dengan masyarakat yang terkena kasus. Mulai berhadapan dengan preman, perselingkuhan, dunia mistis, dunia ghaib, dlsb.Banyak pengalaman, suka duka yang mereka dapatkan. Bahkan sempat sang host nya tak sadarkan diri/kesurupan, digoda perempuan, dan lainnya... Di mataku hal itu lumayan menantang dan menyenangkan...Betapa ingin sekali aku menjadi host-nya... Hehehe

Menurutku, program acara Realigi yang kayaknya sudah menjadi salah satu tayangan unggulan stasiun TV yang menyiarkannya, terdapat sisi plus-minusnya. Yang diatas tadi adalah sebagian plusnya.

Nah minusnya adalah faktor menyebarkan aib orang lain. Sesuatu hal yang jelas dilarang oleh ajaran agama Islam (agama saya). Kebobrokan perilaku suami terhadap istri, dan sebaliknya, yang harusnya tersimpan rapat (hanya keluarga yang tahu) menjadi diketahui oleh hampir sebagian besar masyarakat Indonesia. Rasanya memang sulit menyamarkan wajah pelaku (karena ini bersifat reality show, tayangan langsung). Nama pelaku juga sulit disamarkan karena tersebut oleh pelaku lainnya.Paling-paling yang masih mungkin adalah hanya bagian wajah yang bisa disamarkan (dibuat blur).

Minusnya yang lain adalah mempertontonkan kelakuan (budaya) tidak sopan.Anak berani terhadap orang tuanya, kekerasan dalam rumah tangga, premanisme dalam masyarakat, dan lainnya. Kejadian-kejadian tersebut tentu tidak bisa sepenuhnya disensor. Oleh karena itulah, harus selalu diinformasikan kepada para penonton tayangan ini adalah tayangan yang harus ada bimbingan orang tua (saat anak-anak ikut menonton). Meskipun akhirnya ada hikmah/pelajaran diujungnya. Di mana pada prinsipnya acara ini menunjukan bahwa kejahatan dan keangkaramurkaan akan selalu kalah dengan kebenaran. ”Sing salah, seleh”. Namun ada sejumlah hal yang rasanya perlu ditambahkan.

Apa itu? Yang pertama, adalah mengurangi unsur syirik, yang lebih mempercayai hal-hal mistis, apalagi jika ditambah dengan meminta bantuan orang pintar (belakangan sudah membawa ulama/ustaz untuk membantu memecahkan kasus). Yang kedua, reality show ini masih perlu dibuat semacam kesimpulan kisah/cerita, yang bisa dibawakan oleh sang host, public figur yang punya citra positif dan relevan, atau pemuka agama. Dan hal-hal lain seperti penjagaan host perempuan yang lebih ketat sehingga terhindar dari unsur pelecehan/kekerasan oleh orang-orang yang terlibat kasus.

Intinya, saya pribadi berharap, meski sudah mempunyai rating yang cukup tinggi, pihak stasiun TV penyiar tidak berpuas diri, tapi tetap mencari input dan masukan dari masyarakat agar reality show tersebut tetap menarik tapi juga mendidik. Tetap diminati tapi tidak merusak hati.  Bagaimana menurut Anda??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun