Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Once Upon A Time In Our Office

10 Januari 2011   02:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:46 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Pagi itu, bosku yang cantik dan dikenal energik menjaga penampilannya (fisik dengan rajin aerobik, penampilan dengan pakaian modis) menghampiri mejaku dg wajah 'sumringah'. Setelah ku tatap, ia mau berkata-kata, tapi tak jadi. Akhirnya ia hanya memberikan kode dengan matanya yang selalu berbinar itu dan kata singkat "Goen.. sini..." Maksudnya mengajakku untuk ke ruangannya yang ada di belakang mejaku. Aku pun segera mengikutinya, karena jarang-jarang beliau memanggil ke ruangannya.

Setelah bertanya ini itu tentang teman baru yang bergabung dalam timku, dan terjadi percakapan lumayan seru, dia mulai menyambut antusias ketika aku mengutarakan persetujuan atas kepindahan ke gedung baru (sebagaimana telah dimintanya beberapa waktu yang lalu.....). "Oke bu... akan saya persiapkan meja dan berbagai keperluan lainnya untuk kepindahan dengan segera," kataku.

(Sampai di sini maksudku tercapai ndak ya? untuk membuat pembaca penasaran?......lewat judul dan intro tersebut...... hehehehe...)

Hari itu Jumat, 7 Januari 2011,  aku dan 2 temanku (yang baru) dalam tim sibuk pindahan ke gedung baru.  Aku sendiri akhirnya ndak bisa bantu-bantu angkut2 barang karena "ditarik" untuk meeting acara yang akan berlangsung tak lama lagi. Repot dan capai fisik? Rasanya ndak masalah.... Yang lebih capai mungkin perasaan dan hati. Apa pasalnya?

"Mas Goen ini .. bolak-balik.. bolak balik aja kerjanya..... Ngerepotin orang IT pasang kabel, dan teknisi pasang kabel telepon," celoteh seorang teman di "ruang kerja lama tapi baru" gedung baru kami. Lumayan berteriak sihh... sehingga teman seruangan yang lebar itu (hampir 50 orang lebih) mendengarnya......

Aku sih cuma ketawa-ketiwi sambil bilang " Iya nih kayak seterikaan aja ya.... Hehehehe"  Aku sadar sesadar-sadarnya... teman-teman lamaku akan berkomentar seperti itu...  Dalam 3 bulan aku pindah gedung (kantor) 2 kali.  Dari gedung baru -- kembali ke gedung lama (pusat) -- ehhh kembali lagi ke gedung baru (saat ini).

Dua hari menjelang lebaran bulan Oktober 2010 yang lalu saya diminta bosku pindah ke kantor pusat (gedung lama).  Selain merasa berat (karena harus pindahan saat sedang berpuasa), banyak yang mempertanyakan kepindahan aku (dan tim) bersama 2 orang temanku itu ke gedung lama. Karena banyak hal.

Diantaranya adalah, tim kami menjadi jauh dari klien (internal, karena klien di sini adalah bagian/dept lainnya di perusahaan yang sama) yang sebenarnya sudah dalam satu gedung (gedung baru).  Dan gedung baru ini memang sedang direnovasi untuk menampung semua karyawan yang ada di gedung lama, dalam waktu yang tidak terlalu lama, sekitar bulan Februari atau Maret 2011.

Sejak kepindahan ke gedung lama ini, pekerjaan lumayan menjadi kurang bisa terkoordinasi dengan baik.  Selain karena jarak,  juga karena keberatan 2 temanku (yang lama) membuat mereka menjadi agak kurang bersemangat dalam bekerja. Ujung-ujungnya kedua temanku itu akhirnya resign. Dan tinggal aku sendiri di gedung lama...

Entah karena apa, aku diberikan tanggung jawab untuk merekrut, 2 orang teman baru, untuk mengganti 2 temanku yang lama. Aku pun jalani tugas itu.  Walaupun selama ini berpindah-pindah itu, relatif kosong pekerjaan tiap harinya.... Ada yang bilang dan aku sendiri pun setuju, aku sempat "lontang-lantung" antara kantor lama dan kantor baru....

Aku tetap easy going.  Biasa saja. Tak terlalu memikirkan akibat dan bagaimana bos bersikap dan berlaku pada kami semua (anggota tim). Bahkan aku bisa sedikit konsentrasi ke Kompasiana ini.... Hehehehe... Nggak ada rotan, akar pun jadi...!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun