Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Humor

Mengapa Terjadi Fenomena Kesurupan Massal?

3 Maret 2011   08:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:06 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Ada praduga (tebakan) lucu mengapa saat ini dan belakangan ini banyak terjadi fenomena kesurupan massal.

Pertama, manusia sudah mendesak kehidupan setan/alam gaib. Tulang-tulang yang harusnya menjadi bahan makanan jin dan makhluk gaib lainnya, banyak yang juga menjadi santapan manusia. Rasanya kita sebagai manusia itu tidak cukup kalau hanya memakan dagingnya saja. Tulangnya, kalau perlu dihancurkan, lalu di makan juga. Kehidupan malam yang notabene adalah watku setan gentayangan, saat ini menjadi waktu manusia pada keluar. Dari yang begadang, sambil nonton bola, main gaple, catur dan lainnya.

Kedua, manusia lebih setan dari pada setan. Perbuatan manusia sangat keji. Orang tuan membunuh anaknya, atau sebaliknya anak membunuh orang tuanya. Dsb. Perbuatan manusia diibaratkan bisa lebih rendah dari binatang, dan bisa jadi lebih jahat/keji daripada setan.

Ketiga, kiamat sudah dekat. Karena itu para pasukan setan mengamuk dan melakukan penyerangan besar-besaran agar semakin banyak pengikutnya (menuju ke neraka).

Keempat, banyak manusia yang merasa pintar dan memahami dunia alam gaib, padahal rahasia sesuatu yang gaib itu hanya pada Allah Yang Maha Tahu.  Seperti maraknya praktik paranormal, merasa punya indera ke-6 atau ke-7, merasa bisa melihat penampakan, dll, termasuk mungkin saya, dan juga Anda yang membaca dan membenarkan praduga (tebakan) ini.

Apalagi kalau sudah membuka tulisan ini, lalu tidak meninggalkan jejak (gak ngasih komentar).... Bisa-bisa kesurupan loh....

Wekekekekeke. . .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun