Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Atasi Hipertensi dengan Food Therapy

31 Juli 2010   04:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:25 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Food Therapy Sukses Atasi Hipertensi. Dalam sebuah seminarnya di C3 Building, pakar Food Combining Wied Harry Apriadji mengungkapkan bahwa seseorang bisa menjalani food therapy dengan pola makan sehat alami untuk mencegah hipertensi atau mengatasi masalah hipertensi. Ia bahkan menjamin food therapy ini membuat seseorang tetap bisa makan enak.

Hipertensi adalah sebutan untuk tekanan darah yang melebihi batas nilai tertentu. Angka sakti itu adalah 120/80 mm Hg (sistolik/diastolik). Sistolik saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh, diastolik saat jatung menerima darah dari seluruh tubuh. Jika angkanya 120-139/80-89 mmHg (pra), 140-159/90-99 mmHg (stadium 1), > 160/100 mmHg (stadium 2), sementara disebut sehat bila di bawah 120/80 mmHg.

Ada pesan popular untuk penderita hipertensi yaitu: jangan makan garam! Pesan itu ternyata tidak selalu benar. Tak jarang seseorang yang sudah mengurangi konsumsi garam tapi tensinya toh masih bisa tinggi. Demikian pula dengan obat hipertensi. Memang ada obat untuk membuat tensi darah normal kembali. Tapi obat hanya menghilangkan gejala dan tidak mengatasi sumber masalah. Pemakaian obat-obatan sebenarnya juga artinya kita telah meremehkan kemampuan tubuh dalam menyembuhkan diri sendiri (self healing).

Sehat itu ditandai dengan tingkat keasaman darah dan jaringan berkisar pH 7,2-7,4 (netral cenderung basa).Jika darah dan jaringan terlalu asam, maka akan mengganggu sistem metabolisme sehingga fungsi organ menjadi amburadul!

Ada dua jenis hipertensi, yaitu primer dan sekunder. Hipertensi Primer, tidak terkait gangguan penyakit/penyakit lain. Kebanyakan disebabkan oleh gaya hidup, seperti kegemukan, rokok, stres, stimulan berlebihan (kopi, teh, alkohol, dll), malas bergerak/olah raga, begadang, asupan tinggi Natrium (Na), usia, dan keturunan. Keturunan porsinya sekitar 30%, sementara 70%-nya adalah karena gaya hidup kita sendiri. Hipertensi Sekunder, karena kelainan fungsi tubuh, seperti tumor, gagal ginjal/jantung, gangguan hormonal, dll.

Sementara itu paling tidak ada 4 kondisi karena gaya hidup seseorang yang bisa mempengaruhi masalah hipertensi.

(1)Merusak SENDIRI keseimbangan ASAM-BASA darah & jaringan. Kondisi pH darah yang terlalu asam akan membuat darah pekat. Jika pekat, jantung akan bekerja lebih keras (tensi tinggi).

-Berlebihan karbohidrat, terutama karbohidrat yang diproses (tepung, gula, dll): nasi putih/mi/pasta/dll, kue-kue, cake, tart, donat, gula, meises, sirup, susu kental manis, selai.

-Berlebihan protein hewani, terutama ayam/daging (darah menjadi asam).

-Berlebihan makanan olahan/kalengan/kemasan/instant/sejenisnya.

-Kurang makanan segar alami: buah segar, sayuran segar.

(2)Merusak SENDIRI keseimbangan KALIUM-NATRIUM darah (yang wajar K:Na adalah 14-20 mg% vs 315-340 mg%). Menjadi tidak wajar karena BANJIR NATRIUM dalam “menu harian” kita.

-GARAM DAPUR: masakan asin, ikan asin, peda, sawi asin, mentega/margarine, keju.

-MSG + turunannya: vetsin, kaldu bubuk/blok, bumbu instant (bumbu instan tempe goreng, dll).

-SODA KUE (bakng soda)/baking powder – termasuk double-acting baking powder: fast food, kue-kue, biskuit, crackers, roti.

-MINUMAN SODA: soft drink, teh soda.

-NATRIUM BENZOAT: corned beef, ikan kalengan, sosis, kecap, saus tomat/cabe, abon, kue basah curah.

-NATRIUM ALAMI: susu bubuk, coklat bubuk, bebek, jeron, lemak/minyak babi.

(3)Kekurangan KALSIUM-MAGNESIUM

Ini karena asupan rendah sumber kalsium alami, seperti ikan teri, ikan/ayam presto, sayuran daun hijau gelap, plain yoghurt. Atau asupan sebenarnya sudah cukup, tapi…. konsumsi gula berlebih (> 2 sdm/hari).

(4)Kelebihan asupan lemak jenuh & lemak trans seperti:

-makanan gorengan à terutama minyak bekas,

-masakan bersantan pekat & berminyak: gulai, kalio/rendang dll,

-makanan hewani: daging, ayam,

-mentega, margarin.

Tips Terapi Nutrisi Hipertensi


  1. Hindari/batasi [1], [2], [4], perhatikan [3]
  2. Nasi merah
  3. Hindari makanan diproses à total makanan alami: 60% buah + sayuran segar, 40% karbo + protein
  4. Makanan kaya kalsium magnesium: yogurht tawar (plain yoghurt)
  5. Stop kopi, the, alcohol (termasuk durian, buah terlalu matang, tape, sari tape/brem bali/angciu).

Untuk memenuhi keseimbangan gizi dalam tubuh, konsumsi suplemen bisa dilakukan jika perlu.

-Garlic: 3X sehari @1-2 kapsul

-Vitamin C + biflavonoid: 2x sehari @1.000-1.500 mg

-Kalsium: 2 sehari @500-750 mg

-Magnesium: 2X sehari @ 300-750 mg

-Vitamin E (emulsi, d-alpha-tocoferol): 1X sehari @100 IU, bln berikutnya 200 IU

-Vitamin B kompleks 3X sehari @50 mg

Semua itu masih perlu ditambah dengan aktivitas fisik/olah raga serta pereda stres dengan meditasi, yoga, atau taichi. Nah Anda punya masalah tekanan darah tinggi? Cobalah….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun