Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rubrik Humaniora Paling Hot (Menantang)?

31 Desember 2010   07:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:09 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Kompasiana ada beberapa pos rubric (saya menyebutnya rubrik atau kolom) yang relatif lebih banyak diminati dan relatif kurang diminati oleh Para Kompasianer. Menurut pengamatanku, kolom-kolom yang begitu tinggi didatangi/diisi oleh para penulis (Kompasianer) adalah rubrik Humaniora (filsafat, edukasi, sosbud, sejarah, agama, bahasa), juga kolom Peristiwa dan Polhukam.

Saya baru nyadar kalau di rubrik itu benar-benar cepat keluar masuk.  Sehingga tulisan-tulisan yang masuk rubrik itu, sangat cepat bergeser dan mungkin tak sempat terbaca oleh orang lain.  Dan menurut pengamatanku rasanya bisa dipastikan pembaca tulisan di rubrik itu biasanya tidak banyak-banyak amat. Terkecuali untuk headline yg benar-benar spektakuler, dan untuk tulisan yang menjadi headline di serambi depan.

Menulis di rubrik Humaniora misalnya, benar-benar ditantang untuk menampilkan judul dan tulisan yang menarik, karena di bagian ini relatif banyak yang mengisinya (saya sebut rubrik yang ramai atau super sibuk). Di banding rubrik Lifestyle, Green misalnya (yang lebih "adem ayem" saya menyebutnya, karena rubrik ini relatif tidak "diserbu" oleh para penulis/Kompasianer), rubrik Humaniora jelas lebih cepat keluar masuknya tulisan.

Katakan bila saya menulis untuk rubrik Humaniora pada pagi hari... tak berselang lama, mungkin dalam hitungan jam, tulisan saya itu sudah tergeser dari halaman depan/pertama (hilang dari halaman pertama). Sementara untuk rubrik lainnya, misal Lifestyle atau Green misalnya, bila saya menulis di sini, tulisan saya itu paling tidak bertahan hingga sore bahkan malam hari.

Jadi, bisa dibilang kolom Humaniora bisa menjadi semacam ujian atau tantangan bagi kita (orang-orang yang tertarik dalam tulis menulis) untuk menciptakan karya yang benar-benar berbobot dan menarik.

Hal ini mungkin tidak menjadi masalah bagi teman-teman Kompasianer yang sudah mahir menulis ataupun pintar memilih headline yang menarik.  Ia tentu sering mengisi beranda depan (headline).  Ia juga tak terlalu memusingkan apakah tulisannya masuk rubrik yang "ramai/super sibuk", atau masuk rubrik yang "adem-ayem" saja.

Beda dengan saya yang harus berpikir banyak untuk mengisi rubrik paling ramai (hot) Humaniora ini, atau mungkin kebanyakan Kompasianer yang masih pemula/junior.. Hehehe... Dan mungkin untuk teman-teman yang ingin memulai dan berharap bisa banyak terbaca oleh Kompasianer dan pembaca lainnya, alangkah baiknya tidak memulai menulis untuk rubrik Humaniora ini.

Benar kah demikian? Silakan Anda amati sendiri.. berapa lama tulisan Anda bisa bertahan lama di rubrik Humaniora dan berapa pembacanya... dan berapa lama tulisan Anda bertahan di halaman depan rubrik lainnya...

Namun demikian ... lebih dari itu semua.. Kemauan kita untuk selalu menulis dan terus menulis tentu lebih penting serta patut dipertahankan dari hari ke hari.  Selalu menulis sesuatu yang positif, dan tak semestinya terlalu memusingkan tulisan itu masuk rubrik mana, berapa pembaca dan pemberi komentarnya.  INTINYA: Tetap semangat untuk menulis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun