Mohon tunggu...
Gunawan Sriwibowo
Gunawan Sriwibowo Mohon Tunggu... profesional -

Insan biasa yg mencoba berbagi hal2 melingkupi kita walaupun kecil namun insyaAllah ada manfaatnya.....

Selanjutnya

Tutup

Money

Teknik Motivasi Dengan Ancaman

8 Juli 2010   02:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:01 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan dunia usaha yang agak berat saat ini membuat sejumlah manajemen melakukan strategi tertentu yang rerlatif tidak berpihak pada karyawan. Mulai dari strategi untuk "mendorong" karyawan mengundurkan diri untuk menghindari PHK sehingga perusahaan tidak terlalu merugi karena harus mengeluarkan pesangon. Ada pula teknik motivasi yang mulai cenderung berdasarkan ANCAMAN. . . Yang saya sebutkan terakhir, teknik motivasi dengan ancaman, mengingatkan saya pada para pekerja Romusha saat zaman penjajahan.  Ancaman itu saat ini bisa berupa Surat Peringatan hingga ke pemecatan misalnya selalu diteriakkan oleh manajemen kepada para karyawan yang mulai kritis, ataupun kurang setuju dengan kebijakan dan model kepemimpinan mereka.  Untuk yang pemecatan jelas mereka akan berpikir seribu kali, karena mereka tentu harus mengeluarkan pesangon yang sangat besar! Ini tentu berusaha dihindarinya... Tapi mungkin saya kurang pengetahuan, jika saat ini memang ada perusahaan yang berhasil dengan teknik motivasi ancaman ini. Adakah? [caption id="attachment_75474" align="alignnone" width="281" caption="Tim manajemen "gadungan" di pejuangan"][/caption] Saya sendiri pernah mengalami dan merasakan teknik motivasi ancaman ini. Memang berhasil dalam jangka pendek, tapi dalam jangka panjang teknik ini bisa menjadi bumerang bagi kinerja tim. Karena seorang yang diancam jelas akan bekerja dengan setengah hati (mungkin juga ada yang dengan sakit hati). Dengan demikian ia tidak akan peduli dengan pekerjaan tim lainnya, karena ia hanya akan fokus pada pekerjaannya. Hubungan (pimpinan-anak buah) dalam jangka panjang pun tidak akan berlangsung baik. Entahlah.... tapi teknik motivasi dengan ancaman ini telah menimbulkan suasana kerja yang tidak nyaman. Dan biasanya, satu per satu karyawan memilih mengundurkan diri. Jelas, ancaman mereka berhasil! Tapi tidak berhenti sampai di situ dong. . . .Jika anak buah tidak lagi di bawah pimpinan yang menerapkan teknik motivasi ancaman, maka bisa dipastikan ia akan membeberkan kelemahan sikap pimpinannya (teknik motivasi dengan ancaman) itu. Citra negatif pun terbangun dari mulut ke mulut.  Bagaimana menurut Anda? Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun