Ketika saya memimpin pelatihan pada  tanggal 4 April 2012 di Bandung, ada seorang peserta mantan pimpinan Bank terkemuka di Indonesia yang menceriterakan pengalamannya kepada saya, sebagai berikut :
"Saya sudah bekerja di Bank ini selama 30 tahun pak...,karir saya tidak bisa naik dengan cepat. Saya terjebak dengan sistem dalam Bank tersebut. Bagaimana saya mau naik pak.., para pemimpin diatas saya sudah mempersiapkan keluarganya untuk menduduki posisi penting. Sekalipun saya berprestasi, karir saya akan mentok disini,pak....bagaimana saya mengatasinya...?"
Saya hanya terdiam dan berupaya untuk memahami masalahnya. Tampaknya posisi penting di perusahaan baik itu BUMN atau perusahaan swasta, faktor nepotisme sangat berpengaruh. Posisi strategis dalam Bank tentu tidak akan diberikan kepada orang yang tidak dikenal oleh pimpinan. Biasanya kedekatan keluarga lebih berpengaruh daripada prestasi kerja. Sistem nepotisme tersebut sudah lama ada dalam masyarakat dan hal ini memengaruhi kinerja perusahaan.Lalu dengan adanya hambatan sistem nepotisme tersebut, apakah kita pasrah dan tidak berupaya untuk meningkatkan kinerja ?
Saya berargumen bahwa seorang pemimpin itu tidak bergantung pada kedudukan atau jabatan. Tanpa kedudukan dan jabatan, seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh dan perubahan yang signifikan dalam perusahaan. Oleh karena itu saya menawarkan solusi  diluar nepotisme tsb. Saya juga bertanya dalam diri saya apakah benar nepotisme sudah menguasai bisnis, sehingga tidak ada celah untuk kita keluar darinya (?). Apa karakter unggulan yang perlu dimiliki seorang pemimpin,agar dapat memutus ikatan nepotisme dalam memengaruhi orang lain ?
1.Drive
Seorang pemimpin yang berkarakter dia memiliki dorongan yang kuat dalam rangka mencapai hasil atau bertindak. Dia tidak dipengaruhi oleh orang lain atau kedudukan yang dia miliki. Yang memengaruhi dirinya ialah visi dan misi untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Selain itu dia mampu menggerakkan anggotanya untuk bekerja secara maksimal, walau ada tekanan atau hambatan.
2.Desire to Lead
Pemimpin yang unggul memiliki keinginan yang kuat untuk memengaruhi dan memimpin orang lain. Dia menunjukkan kemampuan untuk mengambil tanggung jawab. Mungkin dia tidak memiliki jabatan atau kedudukan yang penting, tapi dia mampu memengaruhi orang lain untuk bertindak secara positif dan konstruktif
3.Integrity
Esensi kepemimpinan adalah tentang jiwa manusia yang mewujud dalam pikiran,perasaan dan tindakan yang positif yang memengaruhi orang lain. Kepemimpinan tidak identik dengan jabatan atau kedudukan, tapi tentang integritas yang mewujud dalam keadilan,kejujuran,keberanian,kerendahan hati, tulus dan empati kepada orang lain. Seorang pemimpin yang unggul mampu menunjukkan integritas moral yang kokoh dan layak diteladani oleh orang lain.
4.Self Confidence
Seorang pemimpin memiliki percaya diri (self confidence), hal ini dimungkinkan kalau dia memiliki integritas. Dengan dia percaya diri, maka hal ini memengaruhi kinerjanya untuk berkarya dan memengaruhi orang lain (bawahannya). Dia bukan tipe peragu atau mudah membeo mengikuti pendapat orang lain, namun dia memiliki prinsip dan keyakinan diri.
5. Intellingence
Seorang pemimpin yang unggul, dia cerdas dan mampu mengolah beragam informasi dan menganalisanya guna mengambil keputusan secara tepat . Keputusan yang diambil berdasarkan data yang valid dan telah diolah melalui berbagai pertimbangan. Dia mampu membuat keputusan rasional dan tepat disaat orang lain bingung mengambil keputusan.
6.Job-Relevant Know
Pemimpin yang unggul juga memiliki pengetahuan yang relevan dengan bidang tugas yang digelutinya. Artinya dia mengerti dan menguasai bidang yang sedang dikerjakannya. Dia ahli dibidangnya dan telah berpengalaman, sehingga tidak ada orang yang meremehkan keahliannya.