Mohon tunggu...
Gun Gun Malisuwarna Gumelar
Gun Gun Malisuwarna Gumelar Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri 1 Rajamandalakulon - Bandung Barat

Good education produces a noble civilization

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Kaitannya dengan Pembelajaran yang Mendukung Kebutuhan Murid

25 Februari 2022   09:53 Diperbarui: 25 Februari 2022   10:01 2665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing. Contohnya dalam proses pembelajaran dengan adanya anak yang memiliki gaya belajarnya visual, auditori dan kinestetik.

Ketiga aspek kesiapan belajar tersebut merupakan bagian dari Diferensiasi Konten. Diferensiasi konten berhubungan dengan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkan pemetaan kebutuhan belajartnya. Diferensiasi konten itu sendiri termasuk ke dalam tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi yaitu Diferensiasi Konten, Diferensiasi Proses dan Diferensiasi Produk.

Selanjutnya adalah diferensiasi proses. Dalam kegiatan ini, guru harus memahami apakah murid akan belajar mandiri atau berkelompok. Guru menawarkan jumlah bantuan yang akan diberikan pada murid. Siapa sajakah murid yang membutuhkan bantuan dan siapa sajakah murid yang membutuhkan pertanyaan pemandu yang selanjutnya dapat belajar secara mandiri. Hal tersebut harus dipertimbangkan dalam skenario pembelajaran. Adapun cara diferensiasi proses antara lain,

  • Kegiatan berjenjang, adalah situasi ketika murid bekerja membangun pemahaman yang sama tetapi dilakukan dengan daya dukung dan kompleksitas berbeda.
  • Menyiapkan pertanyaan panduan atau tantangan melalui sudut-sudut minat, dengan demikian akan menstimulasi murid agar berkesplorasi terhadap materi yang dipelajari.
  • Membuat agenda individual murid, contohnya guru membuat daftar tugas berisi pekerjaan umum untuk semua kelas serta daftar pekerjaan yang terkait dengan kebutuhan individual murid.
  • Mengalokasikan waktu yang dapat murid ambil untuk menyelesaikan tugas. Dalam hal ini untuk memberikan dukungan bagi murid yang mengalami kesulitan atau sebaliknya.
  • Mengembangkan kegiatan yang bervariasi yang mengakomodasi gaya belajar visual, auditori dan kinestetik.
  • Melakukan pengelompokan secara fleksibel sesuai dengan kesiapan, kemampuan dan minat murid.

Sedangkan Diferensiasi Produk adalah hasil pekerjaan bisa berbentuk karangan, tulisan, hasil tes, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, diagram, dan sebagainya. Yang paling penting produk ini harus mencerminkan pemahaman murid yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Diferensiasi produk dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu dengan mempertimbangkan kebutuhan belajar murid terlebih dahulu sebelum memberikan penugasan produk.

Diferensiasi produk meliputi dua hal yaitu memberikan tantangan atau keragaman dan memberikan murid pilihan bagaimana mereka dapat mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Pembelajaran berdiferensiasi tidak lepas dari eksistensi aspek-aspek pembentuk di dalamnya. Aspek-aspek tersebut memiliki saling keterkaitan di antaranya adalah,

  • Pembelajaran berdiferensiasi sangat erat kaitannya dengan proses pembelajaran yang memihak pada murid. Yaitu proses pembelajaran yang sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara yang memperlakukan murid itu sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya, yang sudah barang tentu semua murid memiliki kodrat alam dan kodrat zamannya yang beragam.  
  • Guru sebagai sumber daya, yang memberdayakan nilai dan perannya dalam melaksanakan pembelajaran diferensiasi sangatlah penting. Karena nilai-nilai yang melekat pada guru yaitu Kolaboratif, Reflektif, Inovatif, Mandiri serta Berpihak pada murid adalah bagian komponen-komponen utama dalam pembelajaran berdifernsiasi.
  • Visi dan Misi guru secara pribadi dan Visi Misi kelas maupun sekolah harus berjalan secara selaras dan berdampingan. Karena tujuan konkret ke depan yang tertuang dalam visi misi secara universalnya adalah ingin memenuhi kebutuhan pembelajaran semua murid. Murid sebagai subjek pembelajar yang beragam harus terlayani dengan baik melalui visi misi yang baik pula.
  • Pembelajaran berdiferensiasi merupakan bagian dari budaya positif. Pembelajaran diferensiasi berisi nilai-nilai yang berpihak pada murid sehingga murid dapat berkembang menjadi pribadi kritis, penuh hormat dan bertanggung jawab.  

Jadi dapat disimpulkan bahwa, jika beberapa strategi pembelajaran diferensiasi tersebut terlaksana dengan baik maka kebutuhan belajar murid telah terpenuhi dan capaian hasil belajarnya telah optimal.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun