Mohon tunggu...
Agung Priyanto
Agung Priyanto Mohon Tunggu... Lainnya - ASN/Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Madya/Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Hobi mempelajari hal-hal baru, baca buku, menulis, jalan-jalan, bisnis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Asyiknya Wisata Susur Sungai Mahakam

9 Februari 2017   17:29 Diperbarui: 9 Februari 2017   20:31 2095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata Alam Susur Sungai : Menjelajahi sungai, menyapa Pesut Mahakam, menjenguk Cagar Alam Muara Kaman - Sedulang, Sungai Mahakam

Wisata susur sungai belum begitu dikenal oleh masyarakat di negeri ini. Padahal, wisata susur sungai memberikan pengalaman fisik dan batin yang luar biasa. Itulah yang saya alami dan rasakan saat berwisata menyusuri Sungai Mahakam.

Di Kalimantan, S. Mahakam adalah salah satu sungai yang pantas untuk menjadi tujuan wisata susur sungai karena memiliki banyak obyek-obyek memiliki daya tarik bagi wisatawan. Sungai Mahakam adalah sungai dengan panjang ±900 km yang melewati kota Samarinda, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Mahakam Hulu, Provinsi Kalimantan Timur.

Wisata susur sungai Mahakam dapat dilakukan dengan titik awal dari Kotabangun. Kotabangun adalah kota kecamatan di Kabupaten Kutai Kertanegara, yang berjarak relatif dekat (1.5 – 2 jam perjalanan darat) dari Kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kertanegara. Perjalanan menuju Kotabangun cukup nyaman dengan jalan aspal yang mulus dan pemandangan pohon-pohon yang cukup lebat.

Jalan yang berliku dan kontur yang naik turun mewajibkan pengemudi harus terampil dan waspada. Kotabangun merupakan kota kecil di tepi sungai Mahakam. Untuk wisatawan yang berkunjung, kota kecil ini menyediakan beberapa penginapan yang cukup representatif dan murah serta kamar-kamar yang cukup nyaman dengan fasilitas TV kabel, AC dan wifi.

Untuk berwisata susur sungai pengunjung/wisatawan bisa menyewa ces/ketinting, yakni perahu kayu dengan mesin tempel, dari nelayan dengan biaya sewa 700 ribuan untuk perahu ukuran kecil. Rata-rata jumlah kapasitas penumpangnya sekitar 4-6 orang. Harga sewa tersebut tentunya akan terasa lebih murah apabila berwisata bersama teman-teman, sehingga biaya sewa dapat ditanggung bersama.

Pengalaman berwisata susur sungai adalah pengalaman yang tidak terlupakan bagi saya. Saat perahu ces mulai meluncur dengan cepat, kita akan merasa seperti melayang bebas, sesekali goyangan perahu ces akibat gelombang air sungai sedikit memacu adrenalin. Udara segar, bebas dari polusi udara kota, dengan tiupan angin semilir yang seakan membelai-belai kita adalah sambutan alam yang sempurna.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Ces kami meluncur ke arah Muara Kaman, sekitar 2 jam perjalanan dari Kotabangun. Muara Kaman adalah sebuah kecamatan di Kutai Kertanegara yang juga berada di tepi S. Mahakam. Di sana tersimpan obyek wisata istimewa yang menjadi tujuan utama perjalanan wisata ini.

Di sana kita akan bisa menemui makhluk penghuni S. Mahakam yang sangat terkenal yaitu Pesut Mahakam. Di sana kita juga dapat melihat Cagar Alam Muara Kaman - Sedulang. Di sana tersimpan dan terlindungi beraneka ragam flora dan fauna asli Kalimantan yang dilindungi serta ekosistem rawa air tawar yang luas.

Di sepanjang bantaran S. Mahakam di wilayah Kotabangun kita bisa melihat pemandangan rumah-rumah penduduk. Dari situ nampak sekali hubungan yang begitu kuat antara masyarakat Kotabangun dengan S. Mahakam. Di satu sisi, Sungai Mahakam adalah tempat mereka beraktifitas mencari nafkah dan penghidupan. Namun demikian, sisi lain mereka juga masih menganggap sungai adalah merupakan tempat membuang segala sesuatu yang tidak berguna.

Hal ini merupakan tugas besar bersama baik pemerintah, LSM (lembaga swadaya masyarakat) dan para stakeholder terkait untuk membuat masyarakat di sepanjang tepi S. Mahakam menjaga sungai ini agar tetap indah dipandang dan terhindar dari polusi atau pencemaran.

Saat kita melaju di atas sungai, kita dapat memandang bebas langit dan cakrawala yang luas. Langit biru dan nuansa hijau pepohonan, dipadu riuh burung-burung camar yang beterbangan, menghadirkan rasa tenteram dan damai di dalam hati. Bagi saya bersentuhan dengan alam adalah obat paling mujarab bagi kita yang sehari-hari berada dalam lingkungan kota yang penuh dengan kesumpekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun