Mohon tunggu...
Olahraga Pilihan

Thomas Cup: 14 Tahun Penantian, Akankah Jadi Gelar ke-14 Bagi Indonesia?

21 Mei 2016   12:19 Diperbarui: 21 Mei 2016   12:37 769
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Thomas Indonesia/Prasetyo Utomo (Ant)

Peluang tim Thomas Indonesia untuk membawa pulang Piala Thomas yang sudah hilang dalam pangkuan selama 14 tahun kini terbuka lebar. Setelah menunggu selama 6 tahun, Indonesia kembali memiliki kesempatan emas untuk berjaya di hajatan dua tahunan untuk beregu putra yang sudah digelar sejak 1949. Kesempatan tersebut berhasil diraih tim Thomas Indonesia usai melakoni laga semifinal melawan Korea Selatan. Korea yang sehari sebelumnya sukses menjungkalkan langkah Tiongkok yang berstatus sebagai unggulan pertama dengan skor 3-1 harus menghapus impian meraih Piala Thomas setelah takluk 1-3 dari Indonesia.

Tim Thomas Indonesia tampaknya mengaplikasikan makna 'Kebangkitan Nasional' yang diperingati setiap tanggal 20 Mei. Pasalnya, setelah tertinggal 0-1 dari Korea pada tunggal pertama, Indonesia akhirnya bangkit dan memetik kemenangan di tiga partai selanjutnya. Tak ada skor ketat yang tercipta di pertandingan semifinal tersebut. Semua partai berakhir dengan dua set langsung.

Indonesia sebetulnya memiliki kesempatan yang sama pada tahun 2010 tatkala Thomas dan Uber Cup berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia. Ketika itu, Taufik Hidayat dan kawan-kawan berhasil memastikan tiket ke final usai menjegal Jepang dengan skor 3-1. Sayang, di partai puncak, Indonesia harus menelan 'pil pahit' setelah kalah telak 0-3 dari Tiongkok. Piala Thomas masih betah berkelana di negara lain.

Indonesia merupakan negara dengan koleksi Piala Thomas terbanyak. Negara kepulauan yang beribu kota Jakarta ini telah mengoleksi 13 kemenangan. Posisi ini setidaknya masih aman dari kejaran Tiongkok dan negara lain. Tiongkok yang menempati posisi kedua baru mengoleksi 9 kemenangan. Sepanjang penyelenggaraan Thomas Cup, hanya ada empat negara yang berhasil meraih piala bergengsi ini, yakni Indonesia (13 kali), Tiongkok (9 kali), Malaysia (5 kali), dan Jepang (1 kali). 

AMBISI DENMARK UNTUK MERAIH PIALA THOMAS

Tiket final yang diraih tim Thomas Cup Denmark tahun ini merupakan kesempatan ke-9 bagi negara tersebut untuk meraih kemenangan. Selama mengikuti Thomas Cup ini, Denmark beberapa kali harus puas sebagai runner-up. Kini, mereka berambisi untuk meraih kemenangan perdananya. Meskipun dua pemain utama mereka, yakni Jan O Jorgensen (tunggal putra) dan Carsten Mogensen (ganda putra) tidak bisa memperkuat negaranya pada laga semifinal yang berlangsung kemarin malam, tetapi Victor Axelsen dan kawan-kawan mampu mengalahkan Malaysia dengan skor 3-2. Padahal, mereka terlebih dahulumendapat tekanan setelah tertinggal 0-2. Namun, Denmark berhasil memanfaatkan 3 partai tersisa untuk memastikan diri bertemu Indonesia di babak final.

Denmark setidaknya berusaha untuk meraih dua status. Pertama, Denmark tentu ingin mencicipi kemenangan yang selama ini belum mereka dapatkan. Kedua, mereka ingin menjadi negara Eropa pertama yang berhasil meraih bergengsi itu. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pemenang Piala Thomas sampai saat ini hanya dikuasai empat negara. Semuanya berasal dari benua Asia.

SUDAH SAATNYA PIALA THOMAS PULANG KE IBU PERTIWI

Piala Thomas/osports.cn
Piala Thomas/osports.cn

Setelah berhasil menjadi kampiun di Kejuaraan Badminton Asia Team Championships 2016 untuk kategori beregu putra, kurang pas rasanya jika Indonesia tidak menjadi yang terbaik pada Thomas Cup 2016 ini. Dengan komposisi yang sebagian besar dihuni pemain muda, beregu putra Indonesia berhasil menjadi juara di Asia. Kini, saatnya membuktikan diri bahwa kita tidak hanya berjaya di Asia, tetapi juga bisa menjadi yang terbaik di dunia.

Masyakarat Indonesia tentu sudah lama menanti momen di mana Indonesia berhasil menjuarai Piala Thomas dan Uber. Meskipun tim Piala Uber Indonesia harus kembali mengubur harapan meraih gelar bergensi tersebut usai terhenti di babak perempat final, setidaknya kekalahan tim Uber Indonesia akan terobati apabila tim Thomas kita mampu menjadi juara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun