Mohon tunggu...
gunawan wicaksono
gunawan wicaksono Mohon Tunggu... -

kerja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kembali, Anas Coba Seret Ibas

30 Desember 2013   18:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:20 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anas sepertinya tinggal menunggu waktu untuk menghuni hotel prodeo. Banyak rumor beredar belakangan ini, penahanan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, terkait kasus korupsi Hambalang tinggal menghitung hari. Tak sampai bulan kedua tahun depan, banyak desas-desus yang mengatakan Anas sudah akan menghuni jeruji besi KPK.

Anas sejatinya tahu persis akan hal ini. Dan Anas juga faham kalau dirinya tak akan bisa lagi menghindar. Yang bisa dilakukan oleh mantan Ketua Umum PB HMI ini hanyalah menyeret sebanyak mungkin nama yang akan menemaninya nanti di hotel prodeo.

Jurus inilah sepertinya yang saat ini sedang dipakai Anas Urbaningrum. Daripada nantinya harus terseret sendiri, sebelum ia menjalani proses meja hijau, ia lebih baik melakukan politik bumi-hangus Partai Demokrat. Karena seperti diketahui, Anas begitu “dendam” dengan sosok-sosok penguasa Partai Demokrat saat ini.

Seperti pengungkapan kembali kasus Ibas yang disebut-sebut Yulianis pernah menerima dana sebesar U$ 200.000 saat kongres partai Demokrat berlangsung pada Mei 2010 silam. Meski sudah terus dibantah oleh yang bersangkutan, seolah-olah ada skenario khusus yang terus menyeret putra bungsu Presiden SBY ini.

Pengacara Anas juga terus mendesak agar KPK turut memeriksa Ibas terkait hal ini. Meski sudah diterangkan oleh Ketua KPK, Abraham Samad, bahwa nama Ibas tak pernah ada di BAP, opini untuk memeriksa Ibas terus digulirkan.

Sebagaimana kita tahu, Ibas disebut Yulianis pernah menerima uang dari Group Permai sebesar U$ 200.000 saat Kongres PD pada 2010. Keterangan ini diberikan Yulianis berdasarkan informasi yang diperoleh dari mantan bosnya, M. Nazaruddin.

Karena tak melihat secara langsung, Ibas pernah melaporkan Yulianis kepaa Polda Metro jaya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Ibas mengaku, apa yang disebut Yulianis ini merupakan fitnah terhadap dirinya.

Setelah lama menguap, kasus ini kembali mencuat. Tiba-tiba, Yulianis mendatangi KPK khusus bertemu dengan awak media. Ia berkepentingan membantah pernyataan Ketua KPK, Abraham Samad, yang mengatakan Yulianis tak pernah menyebut nama Ibas dalam BAP KPK.

Apa yang dilakukan oleh Yulianis ini tentu menyembulkan tanya. Mungkinkah ia berinisiatif sendiri melakukan hal ini? tidakkah ada scenario orang dibelakang yulianis?

Tentu apa yang dilakukan oleh Yulianis mudah ditebak. Ia seolah diperalat oleh orang-orang yang saat ini sedang berkonflik. Banyak rumor beredar, ia dimanfaatkan oleh Anas Urbaningrum untuk kembali menyeret keluarga Cikeas menjelang penahanan dirinya yang akan dilakukan sebentar lagi.

Mungkin Anas mengungkap ini untuk menunda waktu, atau hanya untuk membentuk opini bahwa tidak hanya dirinya yang korupsi. Namun ia juga berkeinginan agar keluarga istana juga berkontribusi dalam korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun