Akan Aku sapu semua sampah dedaunan,
di pelataran depan rumah kayu berserakan,
yang jatuh dihembus angin berkendara hujan,
tergeletak basah kotor berbalut tanah kehitaman,
Aku pegang kuat sapu lidi di tangan kanan pergerakan,
sapu bersih semua sampah yang merusak keindahan,
penghilang rasa nyaman tuan dan puan pemilik kedaulatan,
di tong sampah api siap membakar menjadi abu kenangan,
Aku larung abu ketidakadilan di sungai yang mengalir darah pejuang,
agar tercium aroma wangi kasturi perlawanan yang panjang,
untuk membangkitkan ruh sejarah kelam tidak terulang,
dari musim kemarau hingga musim penghujan yang akan datang.
Rumah Kayu, 12 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H