Segala yang terciptakan tentu terucapkan. Oleh sebab itu banyak yang salah kaprah juga ketika penganut ajar pikukuh Sunda tidak mau memberikan nama atau menyatakan nama untuk dia atau sang maha pencipta, karena mustahil dan tidak mungkin untuk diberikan nama. Maka dari itu suka disebut sebagai jenengan atau mantenna, gusti dll. Istilahnya "anu pamali dicaritakeun" (untuk dia yang pamali/tidak boleh diceritakan) teu beunang usik ku biwir, teu beunang  motah ku letah.Â
Artinya dia yang sudah mustahil untuk dikeluarkan lagi lewat mulut bahkan lidah, teu wasa, tidak tega untuk menyebutkan nama sang maha itu. Bahwa manusia yang hidup dimuka bumi ini poinnya adalah harus berguna bagi manusia lainnya, maka kalau manusia sibuk dengan dirinya sendiri itu sebelumnya belum sampe kemana-mana. Ketika pun disebut Sunda wiwitan adalah seseorang yang sudah menerima pencerahan biasanya kalau di gambarkan itu suka ada lingkaran cahaya.
Sastra jendra adalah tulisan yang akan membuat Anda bahagia dan menjauhkan Anda dari kebodohan. Hal itulah yang disebut Sasmita atau tulisan realitanya Kadang-kadang dibuat simbolisasinya atau enkripsinya dipendekan lagi jadi sastra jendra hayu ningrat pangruat ing diyu, lalu di pendekan lagi di silokakan sastra jendra hayu ningrat, lalu disilibkan lagi di indekskan jadi sastra jendra, lalu disindir sampirkan jadi sajen. Kalau di Sunda sajen itu adalah sastra jendra makanya orang tua selalu bilang bahwa iyeu bacaeun (ini untuk dibaca) bukan untuk disembah. Makanya dibutuhkan suatu proses pembelajaran untuk mengenal metodologinya tadi .
Pesan, ketika istilah Sunda yang kadang-kadang sebagai sesuatu yang jauh lebih tua dibanding dengan yang lainnya ditatar nusantara, tentu saja ini bukan klaim tapi sebutan itu bukanlah tanpa dasar, ada beberapa bukti Sunda memang masih jadi acuan dari berbagai ilmu pengetahuan
1. Adanya dataran Sunda atau paparan Sunda yang kita kenal dengan Sundaland yang dikelilingi oleh sistem gunung Sunda yang melingkar itu 7000 km atau kita mengenalnya dengan sirkum Sunda mountain sistem (tom pamelan)
2. Adanya Istilah Sunda besar , greater Sunda, Sunda kecil, letter Sunda, itu di geografi ada juga istilah Sunda megathrust, sunda shelf/patahan, lalu adanya bukti keberadaan gunung Sunda berdiri di atas Sunda flat, lempeng Sunda tektonik yang meledah beberapa kali, ada fosil manusianya juga.
3. Ada catatan-catatan atau jurnal hasil riset para ilmuan dunia, Belanda, Prancis, Inggris, yang menyebutkan Sunda G, sungan Sunda barat, dan lain-lain istilah Sundanya masih ada, bukti sejarah tertua yang pernah dicatat tentang kerajaan Salakanagara sebagai kerajaan pertama di pulau kulon juga pernah dituliskan oleh Klaudius Ptolemaeus sama argire atau yang dikenal dengan kota kerajaan perak lalau termasuk banyaknya tulisan yang termuat dibeberapa prasasti dan naskah kuno.
Dalam jurnal pelaut portugis juga lei the slay sonde, Sunda Archipelago, isolde lashonda dan banyak lagi sehingga dengan cukup mudah bisa dibuktikan bahwa nama atau istilah Sunda  juga bukanlah merupakan sebuah kata untuk menandai sebuah kelompok suku atau etnik yang tinggal dipulau Jawa bagian Barat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H