Mohon tunggu...
Gunawan Sri Haryono
Gunawan Sri Haryono Mohon Tunggu... lainnya -

Menjadi sahabat bagi yang sedih, menjadi teman bagi yang bersukacita

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kapan Sebaiknya Mulai Berpacaran?

22 Oktober 2015   17:29 Diperbarui: 22 Oktober 2015   17:29 2774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapan sebaiknya berpacaran? Ini pertanyaan yang sering kali ditanyakan oleh pemuda-pemudi yang memikirkan relasi pria wanita secara serius. Orang yang bertanya demikian setidaknya tidak mau asal-asalan dan sudah berpikir bahwa pacaran bukanlah sekedar relasi karena dorongan rasa tertarik. Sebelum sampai kepada jawaban kapan berpacaran perlu dimengerti apa itu berpacaran , baru setelah itu bisa dimengerti kapan sebaiknya berpacaran.

Pemahaman dasar tentang pacaran.

Apa itu berpacaran?

Ada yang beranggapan berpacaran adalah relasi pria dan wanita yang didasarkan cinta di luar pernikahan. Apakah itu nanti berujung ke pernikahan atau tidak adalah urusan nanti. Demikian juga relasi antara pria dan wanita yang masing-masing sudah menikah juga sering disebut berpacaran.

Asal ada cinta dan sepakat untuk berelasi, maka jadilah relasi berpacaran itu.

Dengan pengertian seperti itu maka seseorang mulai berpacaran pada saat mulai tertarik kepada lawan jenisnya. Karena ukurannya tertarik, maka tidak heran kalau anak yang masih bersekolah di Sekolah Dasar sudah berpacaran. Dan tentu dengan kondisi demikian banyak orang berganti-ganti pacar sebelum masuk dalam pernikahan.

Pemahaman berpacaran seperti ini bisa menimbulkan persoalan. Persoalan pertama, relasi pria wanita bagaimanapun mengandung unsur relasi fisik. Apabila relasi itu sudah terjalin sejak muda, akan sangat sulit untuk tidak terjadi relasi fisik. Maka seseorang sudah mengalami relasi fisik sejak sangat muda sekali. Kedua, karena panjangnya waktu berpacaran menyebabkan bisa berganti-ganti pacar. Apabila sudah terjadi relasi fisik, maka seseorang akan punya pengalaman berelasi fisik dengan berbagai macam orang. Hal ini tentu akan membentuk kebiasaan, dan akan membahayakan apabila menikah. Dia bisa tidak puas dengan pasangannya. Ketiga, dengan membangun relasi atas dasar rasa tertarik saja dan bisa berganti-ganti, bisa menimbulkan kesulitan memahami perasaan tertarik yang bisa membawa relasi seumur hidup.

Karena itu berpacaran yang didasarkan untuk terjalinnya relasi karena perasaan tertarik bukanlah pengertian yang baik.

Pengertian yang disarankan.

  1. Pacaran bukanlah lembaga yang disediakan untuk terjalinya relasi pria dan wanita yang mengikat secara penuh.
  2. Lembaga yang menjadi wadah relasi pria wanita yang mengikat adalah pernikahan. Dan di dalam pernikahanlah segala aktivitas pria dan wanita yang menyatukan ke 2 nya bisa dilakukan, seperti relasi seksual, relasi ekonomi bersama, relasi sosial bersama, dll.

Pernikahan itu juga dimaksudkan sebagai relasi yang mengikat seumur hidup dan di dalamnya di harapkan akan hadir anak-anak yang akan dididik dan dipersiapkan untuk kehidupan yang mandiri dan bertanggung jawab.

  1. Untuk terjadinya penikahan yang sehat perlu ada kesepakatan untuk menikah, persiapan dan pendalaman pengenalan. Maka pacaran adalah relasi pria dan wanita setelah sepakat untuk menikah dan sedang mengadakan persiapan dan pendalaman pengenalan dalam rangka kesatuan dalam pernikahan.
  2. Maka pacaran tidak cukup hanya didasarkan kepada rasa tertarik saja, tetapi memerlukan unsur-unsur lain yang akan menentukan sukacita relasi yang akan berlangsung seumur hidup.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun