Mohon tunggu...
GUNAWAN SISWANTORO
GUNAWAN SISWANTORO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pertanian Universitas ISLAM MALANG

Saya Gunawan orang yang percaya bahwa kaya nya seseorang ada karena ilmu dan pengetahuan nya saya hobi membaca dan saya percaya bahwa manusisa harus dipaksa,terpaksa,bisa dan luar biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

Ketahanan Pangan, Perlu Inovasi Pertanian Modern untuk Pertanian Tomat

3 November 2024   16:45 Diperbarui: 4 November 2024   11:13 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Sistem IoT Pada Sektor Pertanian. (Sumber: stock.adobe.com)

Ketahanan pangan kini menjadi tantangan besar akibat pertumbuhan populasi yang pesat dan dampak perubahan iklim. 

Produksi pangan harus meningkat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sementara cuaca ekstrem seperti banjir dan kekeringan mengancam hasil panen. 

Tomat, sebagai sumber gizi dan komoditas ekonomi penting, menghadapi berbagai hambatan, seperti serangan hama, penyakit, dan ketidakstabilan cuaca.

Inovasi teknologi dalam budidaya tomat, seperti penggunaan sensor tanah untuk irigasi pintar dan pemupukan presisi, dapat membantu petani meningkatkan produktivitas dengan lebih efisien dan ramah lingkungan. 

Integrasi teknologi informasi juga memungkinkan petani untuk memantau kondisi tanaman dan mengambil keputusan yang lebih tepat. 

Kolaborasi antara pemerintah, peneliti, dan petani sangat penting dalam menghadapi tantangan ini demi mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

Ilustrasi - Sistem IoT Pada Sektor Pertanian. (Sumber: stock.adobe.com)
Ilustrasi - Sistem IoT Pada Sektor Pertanian. (Sumber: stock.adobe.com)

Maka perlu adanya Inovasi dalam budidaya tomat dapat membantu mengatasi tantangan ketahanan pangan yang semakin mendesak akibat pertumbuhan populasi dan perubahan iklim.

Ketahanan pangan dan inovasi dalam pertanian tomat sangat penting untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas. 

Menurut FAO, produksi tomat global mencapai sekitar 180 juta ton per tahun, dengan negara-negara seperti Tiongkok, India, dan Amerika Serikat menyumbang lebih dari 50% dari total produksi tersebut. 

Tomat tidak hanya kaya akan vitamin C, kalium, dan likopen yang penting untuk kesehatan, tetapi juga merupakan sumber pendapatan signifikan bagi petani, mendukung mata pencaharian banyak keluarga. 

Inovasi dalam budidaya tomat, seperti penggunaan teknologi pertanian presisi yang memanfaatkan sensor dan IoT untuk memantau kondisi tanah dan tanaman, dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan pupuk.

Apalagi yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut yang dilakukan oleh petani adalah yaitu dengan menggunakan rumah kaca.

Sedangkan di dalam rumah kaca atau green house memiliki penanganan yang lebih mudah untuk dikontrol sendiri oleh para petani yang juga dapat dikolaborasikan bersama teknologi yang menunjang keberhasilan dan perkembangan khususnya tanaman tomat.

Ilustrasi - Sistem modern Pada Sektor Pertanian.Sumber : Pribadi
Ilustrasi - Sistem modern Pada Sektor Pertanian.Sumber : Pribadi
Penggunaan greenhouse (rumah kaca) untuk menanam tomat dapat meningkatkan hasil panen dan kualitas buah. 

Pertama, pilih lokasi yang mendapatkan sinar matahari penuh, minimal 6-8 jam per hari, dengan akses ke sumber air yang cukup. Konstruksi greenhouse sebaiknya menggunakan bahan yang baik seperti aluminium atau baja ringan dan penutup transparan seperti plastik UV atau kaca untuk memaksimalkan cahaya. 

Selanjutnya, lakukan pengujian tanah untuk memastikan pH berada pada kisaran 6-7, dan perbaiki tanah dengan menambahkan kompos atau pupuk organik. 

Gunakan campuran tanah, kompos, dan perlit sebagai media tanam untuk meningkatkan drainase dan memastikan nutrisi yang cukup.

Ilustrasi Green House Tanaman Tomatsumber : CV. Arjuna Flora
Ilustrasi Green House Tanaman Tomatsumber : CV. Arjuna Flora

Saat menanam, pilih varietas tomat yang sesuai dengan iklim dan tujuan, lalu tanam bibit dengan jarak sekitar 30-45 cm antar tanaman. Lakukan penyiraman secara teratur, terutama saat tanah mulai kering, dan gunakan sistem irigasi tetes untuk efisiensi. 

Berikan pupuk nitrogen, fosfor, dan kalium secara berkala, serta lakukan pemantauan rutin untuk hama seperti kutu daun dan ulat. Jaga suhu dalam greenhouse antara 20-25°C pada siang hari dan 15-18°C pada malam hari, serta pertahankan kelembapan relatif antara 60-80%. 

Panen tomat saat buah sudah matang, ditandai dengan warna merah cerah, dan gunakan gunting atau pisau untuk memotong tangkai buah agar tidak merusak tanaman. 

Setelah panen, simpan tomat di tempat yang sejuk dan kering, serta bersihkan sisa-sisa tanaman di dalam greenhouse untuk mencegah penyakit di musim berikutnya. 

Keberhasilan inovasi ini memerlukan Upaya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga penelitian, dan petani, untuk menciptakan sistem pertanian yang lebih tangguh dan adaptif terhadap tantangan yang ada. 

Melalui pendekatan ini, diharapkan ketahanan pangan dapat terjaga, dan kebutuhan masyarakat akan pangan dapat terpenuhi secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun