Mohon tunggu...
Gunawan S
Gunawan S Mohon Tunggu... Lainnya - Freelancer

Akun baru link: https://www.kompasiana.com/gunawansianturu9046 suka membagikan informasi terbaru

Selanjutnya

Tutup

Money

Rupiah Menguat Nilai Tukar Terhadap Dolar Amerika Serikat Naik

2 Maret 2024   10:13 Diperbarui: 2 Maret 2024   10:17 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Info terbaru pada pembukaan pasar Jumat, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan, seiring dengan pengumuman data inflasi Indonesia untuk bulan Februari 2024.

Di awal sesi perdagangan pagi hari Jumat, rupiah tercatat mengalami penguatan sebesar 6 poin atau 0,04 persen, mencapai Rp15.713 per dolar AS, naik dari posisi sebelumnya yang adalah Rp15.719 per dolar AS.

Lukman Leong selaku analis mata uang menyebut bahwa "Kenaikan inflasi berpotensi memberikan tekanan terhadap nilai rupiah, mengingat suku bunga dari Bank Indonesia, atau BI-Rate, yang sudah berada pada level tinggi," seperti dikutip dari laman Antara, (2/3/2024). 

Adapun prediksi awal yang hanya 0,23 persen, akan tetapi prediksi itu meleset dan inflasi di Indonesia untuk bulan Februari 2024 tercatat naik sebesar 0,37 persen secara bulanan (month on month/mom), secara tahunan (year on year/yoy) inflasi meningkat menjadi 2,75 persen, juga lebih tinggi dari yang diperkirakan yaitu 2,6 persen. 

Sementara itu, dolar AS menunjukkan penguatan setelah data inflasi dari indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditures/PCE) AS keluar sesuai ekspektasi.

Untuk PCE inti AS di bulan Januari 2024, terdapat kenaikan sebesar 0,4 persen secara bulanan (mom) yang sesuai dengan prediksi, dan secara tahunan (year on year/yoy) mengalami kenaikan sebesar 2,8 persen, juga sesuai dengan ekspektasi.

Lukman Leong memperkirakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini akan berfluktuasi dalam rentang Rp15.650 sampai dengan Rp15.750 per dolar AS.

Informasi tambahan tentang inflasi rupiah, atau inflasi di Indonesia yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari sisi penawaran (supply-side) maupun permintaan (demand-side), serta faktor eksternal. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama inflasi:

1. Permintaan yang Tinggi (Demand-Pull Inflation)

Ini terjadi ketika permintaan barang dan jasa meningkat secara signifikan dan melebihi kapasitas produksi ekonomi. Hal ini bisa disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang cepat, peningkatan pengeluaran pemerintah, atau ekspansi kredit yang luas.

2. Biaya Produksi yang Meningkat (Cost-Push Inflation)

Kenaikan biaya produksi, seperti upah tenaga kerja yang lebih tinggi dan harga bahan baku yang naik, dapat menyebabkan inflasi. Produsen seringkali meneruskan biaya tambahan ini ke konsumen dalam bentuk harga jual yang lebih tinggi.

3. Depresiasi Mata Uang

Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, terutama dolar AS, dapat menyebabkan inflasi karena meningkatkan biaya impor, termasuk harga bahan baku dan barang konsumsi yang diimpor. Ini kemudian dapat meningkatkan biaya produksi dan harga jual di pasar domestik.

4. Kebijakan Moneter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun