Selamat datang pembaca, pecinta karya sinema, dan Kompasianer! Malam ini akan dibahas mengenai film Sound of Freedom, beserta review, sinopsis, dan tayang sampai kapan film tersebut.
Sebelumnya saya pernah membagikan alur cerita dari film ini, yang fokus pada isu berat seperti perdagangan manusia, khusus perbudakan pada anak, dan sebagainya. Tidak perlu berlama-lama, mari kita bahas film Sound of Freedom yang dijadwalkan rilis hari ini, Rabu (24/1/2024) di Bioskop Indonesia.
Review & Sinopsis Film Sound of Freedom
Sebelum membagikan info Sound of Freedom tayang sampai kapan, kita bahas sinopsis film ini yang menceritakan misi berani Tim Ballard melawan perdagangan anak. Film produksi Eduardo Verstegui ini mengisahkan kisah biografi Tim Ballard, seorang Agen Khusus Investigasi Keamanan Dalam Negeri (HSI) di Calexico, California. Cerita utamanya melibatkan aksi, drama, dan upaya Tim Ballard dalam menangkap dan menghadapi individu yang terlibat dalam kepemilikan dan distribusi pornografi anak.
Dengan ruang lingkup pencarian yang sangat luas, Ballard memulai perjalanan mencari Rocio. Perjalanannya membawanya hingga ke Cartagena, Kolombia, di mana ia bertemu dengan Vampiro, mantan akuntan kartel yang kini berusaha menyelamatkan anak-anak dari perdagangan seks.
Film ini memaparkan perjuangan Ballard dalam menyelamatkan anak-anak dari perdagangan seks, menciptakan narasi yang penuh aksi, dramatis, dan penuh ketegangan. Sound of Freedom menggambarkan keberanian dan tekad seorang agen keamanan dalam menjalankan misinya, meskipun dihadapkan pada tantangan besar dalam menyelamatkan satu nyawa yang masih belum ditemukan.
Sinopsis lengkapnya bisa baca artikel berikut: Sound of Freedom, Kisah Ayah Selamatkan Anak dari Perdagangan SeksÂ
Berikutnya akan dibagikan review film Sound of Freedom, yang mengangkat isu pedofilia dan perdagangan anak dengan intensitas yang cukup mencekam.
Review film Sound of Freedom
Sound of Freedom, disutradarai oleh Alejandro Monteverde, mengangkat isu pedofilia dan perdagangan anak dengan intensitas yang menyayat hati. Meskipun tidak menampilkan adegan eksplisit, Monteverde berhasil menciptakan momen yang disturbing, mengundang penonton untuk merasakan pedih melihat kisah anak-anak yang menjadi korban.
Karakter yang Kuat
Kehadiran Tim Ballard, dimainkan oleh Jim Caviezel, memberikan sisi empati yang kuat terhadap karakter utama. Monteverde dan penulis naskah Rod Barr berhasil menggambarkan Ballard sebagai sosok dengan hati tulus yang berusaha menolong masa depan anak-anak yang terperangkap dalam keadaan yang sangat tidak terbayangkan.
Pesan yang Kuat
Sound of Freedom menyampaikan pesan yang sangat kuat mengenai isu perdagangan anak dan pedofilia dan film ini membuka kenyataan tentang kerusakan dunia, terutama terhadap anak-anak. Dengan alur yang intens, terutama pada bagian pembukaan dan penutup, keduanya memberikan nilai plus dan saat menontonnya terasa mendebarkan.
Akting Pemeran
Jim Caviezel, setelah The Passion of the Christ, kembali memukau sebagai Tim Ballard. Penampilannya berhasil membuat penonton bersimpati dengan karakternya, terutama dalam momen kesedihan yang terasa luar biasa. Cristal Aparicio dan Lucas Avila juga memberikan penampilan mencolok sebagai Rocio dan Miguel Aguilar, anak-anak korban perdagangan.
Produksi dan Visual
Dengan anggaran $14,5 juta, Sound of Freedom memanfaatkan secara optimal sumber daya untuk visual dan audio. Desain produksinya menunjukkan perhatian terhadap detail, bahkan dengan syuting di dua lokasi berbeda. Sinematografi oleh Gorka Gomez dan Andreu Aec menghadirkan ketegangan dan keindahan dalam beberapa adegan, dengan angle yang artistik dan niat.
Narasi yang Cukup Baik
Perlu dicatat bahwa film Sound of Freedom unggul dalam visual, dan film ini juga memiliki kelebihan dalam aspek musik dan scoring. Mereka membangun nuansa mencekam dan tidak nyaman pada beberapa momen krusial, memperkuat kesan mendalam yang ingin disampaikan oleh film ini.
Seperti yang telah disebutkan bahwa film ini menyajikan cerita yang mengangkat isu pedofilia dan perdagangan anak dengan cara yang menyayat hati. Meskipun tidak menghadirkan adegan eksplisit, momen-momen simbolis cukup membuat penonton merasa tidak nyaman dan sedih. Pesan yang disampaikan terasa kuat dan gamblang, mempengaruhi hati setiap penonton.
Apakah layak ditonton?
Demikian review film Sound of Freedom, terkait kelayakan film ini untuk disaksikan balik kepada selera penonton, jika pembaca ingin memberikan komentar tentang film ini, silakan komentar di bawah. Terimakasih.
Sebagai penutup, film Sound of Freedom akan dijadwalkan tayang sampai tanggal 21 Februari 2024 di bioskop, apabila maksimal penayangan selama empat pekan tidak terjadi kendala.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H