Dengan anggaran $14,5 juta, Sound of Freedom memanfaatkan secara optimal sumber daya untuk visual dan audio. Desain produksinya menunjukkan perhatian terhadap detail, bahkan dengan syuting di dua lokasi berbeda. Sinematografi oleh Gorka Gomez dan Andreu Aec menghadirkan ketegangan dan keindahan dalam beberapa adegan, dengan angle yang artistik dan niat.
Narasi yang Cukup Baik
Perlu dicatat bahwa film Sound of Freedom unggul dalam visual, dan film ini juga memiliki kelebihan dalam aspek musik dan scoring. Mereka membangun nuansa mencekam dan tidak nyaman pada beberapa momen krusial, memperkuat kesan mendalam yang ingin disampaikan oleh film ini.
Seperti yang telah disebutkan bahwa film ini menyajikan cerita yang mengangkat isu pedofilia dan perdagangan anak dengan cara yang menyayat hati. Meskipun tidak menghadirkan adegan eksplisit, momen-momen simbolis cukup membuat penonton merasa tidak nyaman dan sedih. Pesan yang disampaikan terasa kuat dan gamblang, mempengaruhi hati setiap penonton.
Apakah layak ditonton?
Demikian review film Sound of Freedom, terkait kelayakan film ini untuk disaksikan balik kepada selera penonton, jika pembaca ingin memberikan komentar tentang film ini, silakan komentar di bawah. Terimakasih.
Sebagai penutup, film Sound of Freedom akan dijadwalkan tayang sampai tanggal 21 Februari 2024 di bioskop, apabila maksimal penayangan selama empat pekan tidak terjadi kendala.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H