Karena penggambaran kisah dari sosok Dilan, mantan panglima geng motor, ia pada akhirnya terpikat kepada sosok Ancika, ialah teman perempuannya yang tidak menyukai aktivitas geng motor.
Tidak perlu disembunyikan lagi bahwa cerita awalnya menampilkan Ancika yang tidak menyukai konsep pacaran dan secara terang-terangan mengungkap bahwa tidak memiliki perasaan terhadap Dilan.
Singkatnya, pokok cerita dari film ini yaitu usaha menaklukkan perempuan yang berbeda dengan Milea, mantan kekasihnya, Dilan harus mengatasi tantangan selisih usia dan lingkungan yang signifikan.Â
Meskipun Ancika memiliki umur lebih muda, tapi ia mempunyai sikap dewasa yang tidak sesuai dengan usianya, dan perasaan cemburunya pun lebih kompleks.
Hal tersebut merupakan sisi tantangan yang coba ditunjukkan dari alur cerita film ini bahwa perjuangan Dilan tidak akan semudah biasanya.Â
Namun, akhir dari cerita film Ancika ini tidak hanya menutup perjalanan persahabatan, dan hal yang penting adalah proses menuju perhentian terakhir di mana perkembangan karakter hingga masuk ke tahap klimaks.
Siapa yang Terlibat
Film "Ancika: Dia yang Bersamaku 1995" disutradarai oleh Benni Setiawan dan diproduksi oleh Budi Ismanto dengan skenario ditulis oleh Tubagus Deddy dan Benni Setiawan, berdasarkan karya Pidi Baiq berjudul "Ancika: Dia yang Bersamaku di Tahun 1995".Â
Film ini tidak lagi dibintangi oleh dibintangi oleh Zee JKT48, Arbani Yasiz, dan Daffa Wardhana.
Penata musiknya adalah Andhika Triyadi, sedangkan sinematografi ditangani oleh Roy Lolang. Proses penyuntingan film dilakukan oleh Cesa David Luckmansyah dan Apriady Fathullah Skumbang.Â
Produksi film ini melibatkan perusahaan seperti MD Pictures, Enam Sembilan Production, dan The Panasdalam Pictures. Distribusi dilakukan oleh MD Pictures di Indonesia dan Antenna Entertainment di Malaysia.Â
Film ini menjadi sebuah karya yang menarik perhatian dengan perpaduan elemen-elemen seperti akting para pemain, musik, sinematografi, dan kisah yang diadaptasi dari novel Pidi Baiq.