Mohon tunggu...
Gunawan Purnomo Absen 2
Gunawan Purnomo Absen 2 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yayasan Puri Kauhan Ubud Gelar Workshop Sastra Bali Klasik

7 Juli 2021   08:06 Diperbarui: 7 Juli 2021   08:17 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gp2 -- Workshop yang diadakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud gelar workshop masuk pada hari ke-duam 5 Juni 2021 dengan topik pembahasan Sastra Bali Klasik. Yang dimoderatori oleh Ibu Teguh Mahasari dan dua narasumber yaitu Drs, I Dewa Windu Sanjaya, M.Hum dan Drs, wayan Sutaja, M.Hum.

Pada hari yang kedua ini, workshop mendapat sambutan dari Mentri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. Dalam sambutan tersebut ia melantunkan sebuah puisi yang menjadi curhatanya ketika beliau terkena covid-19. Ia juga mengatakan bahwa dunia seni merupakan dunia lain yang memiliki ruang-ruang kehidupan bangsa, ia membuat kita semangat yang membuat kita tidak jenuh dengan menghadapi pandemi. Dimasa pandemi ini bagi beberapa orang akan merasa kawatir, disinilah Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa dengan seni semua kegundahan hati akan sirna.

Selain sambutan dari mentri perhubungan RI, ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Ari Dwi Payana juga menambahkan bahwa kegiatan ini bukan hanya semata-mata sebagai ajang sebuah perlombaan. Melainkan dengan diadakanya hal ini sebagai ajang untuk memperkuat kembali kemampuan masyarakat kususnya generasi muda untuk bersastra. Mengingat dijaman sekarang ini banyak sekali generasi muda yang jareang tertarik dengan sastra. Maka melalui kegiatan workshop ini dan sekaligus lomba dapat dijadikan sarana perkenalan dan sekaligus alat untuk membuat generasi muda tertarik terhadapat sastra.

Meskipun perkembangan sastra ini sudah begitu lama dari nenek moyang hingga sekarang akan tetapi wujud nyata dari peninggalan tersebut masih saja terabadikan. Seperti yang dikatakan I Dewa Windu Sanjaya tulisan merupakan warisan kebudayaan yang lebih awet ketimbang istana, pusaka ataupun regalia. Maka dari itu generasi muda wajib untuk terus melestarikan sebuah karya sastra. Gp2.

Oleh: Gunawan Purnomo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun