Mohon tunggu...
Gunawan Krnvn
Gunawan Krnvn Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi olahraga terutama futsal, badminton, renang dan sejenisnya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN-T Kelompok 32 Ciptakan Inovasi Briket dari Sekam Padi

11 September 2024   19:52 Diperbarui: 11 September 2024   21:12 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Inovasi Produk 

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung keberlanjutan lingkungan, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sukabumi telah meluncurkan inovasi briket dari sekam padi di Desa Gunung Tanjung, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Inisiatif ini tidak hanya menawarkan solusi praktis untuk mengelola limbah pertanian, tetapi juga bertujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil di kawasan tersebut.

Proyek inovasi ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa KKN  Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Mahasiswa yang terlibat dalam proyek ini telah melakukan penelitian mendalam dan uji coba untuk mengembangkan briket yang efektif dan efisien. Briket ini dibuat dari sekam padi, yang merupakan limbah pertanian yang melimpah dan sering kali tidak dimanfaatkan secara optimal.

"Tujuan utama dari inovasi produk ini adalah untuk membantu mengurangi dampak lingkungan dari pembuangan limbah sekam padi ke sungai dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Kemudian, menciptakan alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan dan ekonomis.Serta sekam padi, yang biasanya hanya dibuang atau dibakar, memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif." ujar Algi Sahjul, ketua kelompok KKN Tematik kelompok 32 Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

Pembuatan briket dari sekam padi ini melibatkan proses pencampuran sekam dengan bahan pengikat alami, kemudian dicetak dan dikeringkan hingga menghasilkan briket yang siap digunakan. Briket ini memiliki nilai kalori yang cukup tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti kayu atau batubara, sehingga memberikan solusi yang lebih bersih dan efisien.

Peluncuran briket ini di Desa Gunung Tanjung juga disertai dengan pelatihan bagi masyarakat setempat mengenai cara pembuatan dan penggunaan briket, serta manfaat ekonominya. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat memproduksi briket secara mandiri dan memanfaatkan hasilnya untuk keperluan rumah tangga atau bahkan menjadikannya sebagai produk komersial.

Universitas Muhammadiyah Sukabumi terus berkomitmen untuk mendukung inisiatif yang berfokus pada keberlanjutan dan pengembangan masyarakat. "Briket dari sekam padi adalah solusi inovatif untuk mengurangi limbah pertanian dan menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sekam padi yang melimpah, kita tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat" Ungkap Resa Nurmala selaku DPL Kelomok 32 KKN-T UMMI. Inovasi briket dari sekam padi ini adalah salah satu contoh nyata dari upaya tersebut, dan diharapkan akan memicu lebih banyak proyek serupa di masa depan.

Proses Pembuatan 
Proses Pembuatan 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun